Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Terhitung 13 hari menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM-Nus) Maluku menggelar deklarasi damai.
Kegiatan tersebut berlangsung di Monumen Gong Perdamaian Dunia, jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Kamis (1/2/2024).
Deklarasi itu sebagai kampanye untuk mendorong terwujudnya Pemilu yang aman, tertib dan damai di Bumi Raja-raja.
Serta mendukung aparat Kepolisian Daerah Maluku dalam pengamanan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Adapun sebanyak 10 Perwakilan BEM dan Senat daei berbagai Perguruan Tidak di Maluku hadir serta menandatangani spanduk Deklarasi Pemilu Damai 2024. Di antaranya;
BEM Unidar Ambon, BEM IAKN AMBON, BEM STIKES PASAPUA AMBON, BEM UNIVERSITAS MUHAMADIYAH Maluku, DPMU Unpatti, DEMA IAIN AMBON, DEMA STIA ALAZKA, SENAT MAHASISWA UKIM, SENAT MAHASISWA STIA Trinitas, SENAT MAHASISWA STIKES PROF.DR J A LATUMETEN.
Baca juga: Bubur Manado Terkomplit di Kota Ambon, Cuma 20 Ribu Sudah Bikin Kenyang
Baca juga: Maluku Tengah Masuk Indikator Penghitungan, Inflasi Maluku Januari 2024 Naik 4,12 Persen
"Ada prosesi penandatanganan di Spanduk Deklarasi Pemilu Damai 2024 oleh setiap Perwakilan dari masing-masing Presma yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Maluku," ungkap Kornus BEM-Nus Maluku-Malut, Ahmad Rifaldi Loilatu, Kamis (1/2/2024).
Loilatu mengatakan penandatanganan ini bentuk wujud komitmen dari keluarga besar BEM-Nus Maluku untuk mendukung Polda Maluku agar mensukseskan Pemilu Damai.
"Dalam kesempatan deklarasi hari ini kami dari segenap keluarga besar BEM-Nus Maluku berkomitmen untuk terus sama-sama bersinergi dengan Polda Maluku dalam nensukseskan Pemilu 2024 sesuai dengan harapan kita bersama yaitu terwujudnya Pemilu yang aman, tertib dan damai," tuturnya.
Menurutnya, Pemilu 2024 ini adalah momentum penting bagi warga negara Indonesia, terkhususnya masyarakat Maluku.
Karena akan diperhadapkan dengan pesta demokrasi rakyat yaitu Pemilihan Umum (Pemilu).
Ri mana, Pemilu ini sendiri merupakan hajatan masyarakat Indonesia yang nantinya menentukan pemimpin masa depan Bangsa dan negara.
Oleh karena itu, dirinya berharap perbedaan pendapat dan pilihan setiap insan tidak merusak hubungan persaudaraan dan silaturahmi antar umat beragama, suku dan warga di Maluku.
"Tentunya setiap kontestasi Pemilu, masyarakat pasti memiliki pilihan yang berbeda-beda, tetapi pilihan yang berbeda-beda itu adalah hal biasa atau hal yang lumrah, yang paling terpenting di sini mari kita jaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan kita sebagai warga negara Indonesia," tandasnya. (*)