Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bubur Manado merupakan salah satu kuliner yang membumi di Nusantara.
Tidak terkecuali di Kota Ambon.
Ada warung Mami yang bisa jadi rekomendasi tuk pecinta Bubur Manado.
Warung sederhana milik Tien Sahilatua (67) itu berlokasi kawasan turun-turun Soema.
Tepatnya di samping Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon, jalan Yan Paays, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Seporsi Bubur Manado lengkap dengan isiannya: jagung, sayur kangkung, sayur bayam, daun kemangi, petatas, juga labu.
Selain itu, abon cakalang, tahu goreng serta potongan ikan asin tersaji sebagai lauknya.
Harga yang dipatok sangat ramah bahkan untuk kantong anak muda.
Yakni, Rp. 20 ribu per porsi sudah pasti bikin Tribunners kenyang.
Makin klop lagi bila ditemani segelas es teh atau teh manis hangat.
Tak hanya menyoal komplitnya sajian.
Untuk setiap pesanan Bubur Manado akan dimasak terlebih dahulu disajikan kepada pengunjung.
"Bubur Manado yang asli itu harus dimasak sebelum disajikan. Jadi orang datang pesan baru kita masak, paling lama sekitar 20 menit sudah siap," ungkap Mami sapaan akrab Pemilik Warung Bubur Manado, Kamis (1/2/2024).
Baca juga: Basudara Benelli Ambon: Rindu yang Menyeruak hingga Dijamin Auto Ganteng
Warung Bubur Manado ala Mami buka setiap hari kerja, mulai dari pukul 10.00 WIT hingga pukul 20.00 WIT.
Meski warung terlihat sempit karena terletak di lorong menuju rumahnya, namun Bubur Manado miliknya sudah memiliki banyak pelanggan.
Pasalnya, 8 tahun sudah warung miliknya tersedia bagi para pecinta Bubur Manado.
"Kita sudah dari sekitar tahun 2015 ya jadi punya banyak langganan juga, kadang-kadang orang sudah telepon kita masak lalu pembeli datang ambil," tuturnya.
Tak hanya Bubur Manado, di warung milik Tien Sahilatua (67) juga tersedia Mie Cakalang dan Gado-gado Lontong.
"Ada Bubur Manado, Mie Cakalang, dan Gado-gado Lontong. Semua serba Rp. 20 ribu saja," tandasnya.
Sementara itu salah seorang pembeli, Ira mengaku Bubur Manado ala Mami sangat enak
Bahkan sudah menjadi menu makanan favoritnya saat istirahat jam makan siang.
"Sudah sering ke sini sih, buburnya disaji panas-panas jadi enak. Lauknya juga banyak, kalau soal rasa pokoknya mantaplah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," cetusnya. (*)