Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet
AMBON,TRIBUNAMBON.COM - E-Sport Indonesia (ESI) Maluku tak ada yang lolos kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh.
Itu berarti Cabang Olahraga (Cabor) dengan 4 divisi yakni, PUBG, MLBB, Free Fire dan juga E-Football tak ada yang mewakili Maluku dalam hajatan olahraga terbesar si Indonesia nantinya.
Meski sudah punya skill yang cakap dalami bermain game serta telah berlatih keras, ke 19-atlet masih bisa belum berhasil.
Bebarapa kendala terdapat di para pemain dan juga rutinitas mereka sendiri.
Ketua Panitia Prapon ESI Maluku, Novel Elminero menjabarkan kendala para atlet pada pelaksanaan pertandingan.
"Ke 4 divisi belum berhasil, terdapat beberapa kendala, E-Football sudan selesai dan ML juga, Maluku belum berhasil, E-Football itu kompetisi menggunakan device PS5, sementara tim Maluku masih dalam penyesuaian PS5. Kemarin ada atlet itu hebat di PS4 sehingga penyesuaian ini menjadi hambatan, untuk hasil per grup 2 tim, Maluku juha masuk di Posisi 3 beda selisih satu poin dengan Kalimantan Selatan (Kalsel)," katanya kepada TribunAmbon.com, Rabu (20/9/2023).
Sedangkan pada Divisi ML, Maluku berada 1 tim dengan 3 tim juara Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), ini menjadi kesulitan pertama yang dihadapkan dengan para atlet.
Selain itu, Signal atau jaringan menjadi bagian penentu kecepatan permainan. Itu menjadi aspek penting dalam Cabor ini.
Namun, saat berlaga para atlet ML Maluku mendapatkan gangguan dari jaringan yang mengakibatkan pertandingan ulang dilakukan.
"Info tambahan kegagalan diakibatkan karena faktor pendukung, namun pada even POCO ekstrem di POLTEK tanggal 16 September berhasil memenangkan kompetisi juara 1 dan mewakili Maluku pada even berikutnya dijakarta, Artinya bermain dengan kondisi suporting signal yg sama memungkinkan tim meraih prestasi yg baik," lanjutnya.
Sedangakan Free Fire, para Atlet juga terbagi fokus dengan pertadingan diluar Prapon yang mengakibatkan kurangnya fokus pada pertandingan kualifikasi.
"Kendala mungkin teman-teman atlet terlalu forsir sampai lupa istrahat dan fokus persiapan.
Karena 1 hari sebelum event prapon, ade-ade atlet juga ikut kompetisi POCO dan final di warbox," lanjutnya.
Sedangkan divisi PUBG, para atler tak bisa ikut di match terakhir dan ketinggalan 5 poin selisih.
"Kalau PUBG, match terakhir salah koordinasi sehingga seng (tidak) bisa masuk room, jadi match terakhir seng ikut, kala poin selisih 5," pungkasnya. (*)