Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Balai Pengawasan obat dan makanan (BPOM) Ambon bersama Dinas Kesehatan Kota menyidak sejumlah pedagang makanan di Kawasan kuliner, Jumat (24/3/2023) sore.
Diantaranya, kawasan kuliner di Jalan Sultan Babullah depan Masjid Raya Al-Fatah, Batu Merah,Waihaong, Kebun Cengkeh, Galunggung dan Wayame.
Kepala BPOM Ambon, Hermanto mengatakan setidaknya ada 25 sampel makanan yang diambil tiap-tiap tempat kuliner.
“Tiap tempat kuliner sekitar 25 sampel masing-masing. Pengambilan diacak, mana produk-produk yang diduga mengandung bahan berbahaya, tidak semua,” kata Hermanto usai sidak di pelataran Masjid Al-Fatah, Jumat.
Sidak tersebut, lanjutnya untuk memeriksa dan melakukan pengujian makanan-makanan dalam rangka Bulan Suci Ramadhan 1444 hijriah.
“Bekerja sama dengan Dinas-dinas terkait pelaksanaan pengawasan Pangan Menjelang Bulan Ramadhan. Untuk pengawasan takjil ini kita lakukan daerah Waihaong kemudian di daerah Batu Merah dan Wayame, juga Kebun Cengkeh dan Galunggung. Hasilnya belum keluar," jelasnya.
Baca juga: Alkatiri Kritik Pemprov Maluku Lantaran Abai Bahas Pasar Mardika Ambon
Baca juga: Jadi Buah Andalan tuk Berbuka, Kurma Laris di Pasar Kuliner Tugu Tani Namlea
Lanjut dijelaskannya, pengujian tersebut untuk melihat kandungan dalam makanan tersebut, seperti bahan kimia berbahaya, dan mikrobiologi.
Untuk bahan kimia berbahaya, hasilnya bisa langsung didapat, sementara pengujian mikrobiologi masih menunggu waktu seminggu.
Hermanto menjelaskan, pengujian Mikrobiologi untuk mengecek bakteri ataupun mikroba dalam makanan.
“Mikrobiologi sampelnya akan dibawa, karena perlu waktu paling tidak 1 minggu untuk dilakukan pembiakan, setelah itu baru dilakukan evaluasi apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak atau mengandung mikroba yang toge atau tidak, Nanti selesai 6 hari baru kami akan menyampaikan hasilnya," jelasnya.
Selain sidak, BPOM juga membina para pedagang agar tetap menjaga kebersihan dalam menjual dagangan. Seperti memakai sarung tangan, dan penutup plastik untuk dagangannya.
"Kami dari BPOM juga melakukan pembinaan dan tadi juga sempat memberikan alat untuk penjepit makanan atau jajanan dan penutup makanan, hal ini sebagai contoh dan bisa dilakukan oleh para pedagang setempat," tandasnya. (*)