Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ini pertemuan perdana di 2023 setelah hampir setahun penuh tidak pernah kumpul lantaran kesibukan.
Pandemi itu alasan lainnya kenapa perkumpulan yang satu ini baru sempat bersua kembali di hari itu, Sabtu (14/1/2023).
Rindu menyeruak, rasanya serupa moment ketemu saudara yang lama tidak berjumpa.
Berhasil ditangkap mata dan lensa smartphone jurnalis TribunAmbon.com ketika nimbrung di tongkrongan Trotoar Coffee, Jl dr. Kayadoe, Kelurahan Kudamati, Kota Ambon.
Basudara Benelli Ambon, itu nama komunitasnya, terbentuk September 2020.
Tiga kali John Pattikawa menegaskan bahwa mereka adalah kelompok persaudaraan, bukan geng motor atau pun organisasi resmi dengan segala aturan dan tata tertib.
John sendiri enggan dipanggil ketua.
“Saya fungsinya hanya koordinator,” tegasnya.
Persaudaraan itu menegasikan kenapa ruang kedai seluas 8 x 16 meter itu berubah romantis saat pecinta moge pabrikan Itali itu berkumpul di Januari.
Bukan sparepart yang mendominasi obrolan hangat mereka.
Malahan, kondisi istri yang baru lahiran, anak yang lanjut sekolah hingga kendala dan kesempatan kerja jadi bahan.
Nasehat untuk rumah tangga baru disebut John juga jadi poin mereka.
“Saling beri masukan dan nasehat antar saudara,” ujarnya.
Basudara Benelli Ambon tidak punya rutinitas yang terjadwal laiknya komunitas motor jejaring nasional seperti BOI (Benelli Owner Indonesia).
Touring dengan waktu disesuaikan, bahkan cenderung lebih banyak bertemu di momen hari besar keagamaan hingga hajatan pribadi anggota persaudaraan.
“Kita sempat membawa bantuan perlengkapan belajar untuk anak sekolah alam di Dusun Mangga Dua, Kecamatan Tehoru,” katanya.
Meski begitu, komunikasi diantara mereka tetap inten melalui grup chatting WhatsApp.
Persaudaraan yang menjadi roh Basudara Benelli Ambon pun tertuang dalam logo komunitas.
Rantai putih setengah lingkaran, mengartikan persaudaraan diantara mereka tidak terputus.
Wajah singa dengan berang di kepala menunjukan logo Benelli dan berang simbol Maluku.
Sementara kunci sebagai simbol komunitas motor.
Menurut Jhon, logo tersebut merupakan hasil masukan seluruh anggota, dengan beberapa kali perubahan sebelum resmi diluncurkan 25 November 2020.
“Gak salah tiga sampai empat kali diedit,” tandasnya.
Menyoal anggota Basudara Benelli Ambon, Jhon memastikan 90 persen adalah pria pekerja bukan bujang atau telah berumah tangga.
Meski begitu, tidak sulit menemukan siapa pria single diantara hampir 25 pemotor yang tampak gahar dengan tunggangan gede itu.
“Semua anggota Auto Ganteng ketika diatas motor,” cetus Jhon penuh sumringah.
Terdengar becanda, namun hal itu dibenarkan anggota Benelli, Novian Pattipeilohy.
“Kalau motor dengan single jok, nah itu menandakan pria bujang,” cetusnya.
Bukan tanpa alasan, kini pria yang akrab disapa Om Novi itu tidak punya boncengan sepeninggalan istri 2019 silam.
Pasca itu, dia pun memutuskan merubah tampilan jok Keeway miliknya.
Motor kesayangannya mengisi sepi dan Basudara Beneli Ambon jadi tempat berbagi.
“Persaudaraan ada disitu,” tandasnya. (*)