Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
PIRU, TRIBUNAMBON.COM - 2023 dinilai jadi tahun yang berat menyusul sejumlah bencana di Indonesia, terlebih di Provinsi Maluku yang baru diguncang gempa 7,5 magnitudo.
Mengingat kondisi tersebut Kapolres Seram Bagian Barat (SBB), AKBP Dennie Andreas Darmawan mengajak warga di wilayah hukumnya untuk memanjatkan doa.
Dua kegiatan keagamaan pun digelar Polres SBB, yakni malam doa pujian maupun gemah sholawat.
"Diprediksi banyak tokoh, tahun 2023 akan lebih berat tantangannya. Lihat saja, baru di awal tahun masyarakat sudah dikagetkan oleh gempa 7,5 magnitudo. Untuk itu, kita buat giat ini untuk semuanya berdoa meminta perlindungan," ungkapnya kepada awak media di Nunusaku Center, Jumat (13/1/2023).
Lanjutnya, ketakutan terbesar diakibatkan 2023 menjadi tahun memanasnya politik, ekonomi, bahkan bencana-bencana alam dan sosial.
Makanya, masyarakat secara kolektif perlu sekuat hati berdoa memanggil, meminta, dan memohon Tuhan yang mengatur segalanya.
Baca juga: Kangen Makan Nasi Kelapa Hitu Tapi Tinggal di Piru? Ke Warung Mama Yaya Saja, Dijamin Lezat
Baca juga: Akses Jalan Menuju Lokasi Wisata di Morella Maluku Tengah Rusak Parah
"Tadi saya sampaikan saat testimoni. Tahun 2023 ini ekonomi berat, politik berat, dan bencana alam juga makin berat. Prediksi banyak tokoh begitu," pungkasnya.
Dennie berharap, setelah malam doa pujian maupun gemah sholawat yang dipimpin pendeta Harry Limanto dan Ustad Arsal Tuasikal menghilangkan ketakutan dari setiap insan di bumi Saka Mese Nusa.
"Semoga ceramah dari Pendeta dan Ustad menghilangkan ketakutan dari lubuk hati kita. Tuhan lebih hebat dari segalanya," tandasnya.
Diketahui, kedua giat itu dilaksanakan hari kamis dan jumat di Nunusaku Center yang dihadiri seluruh masyarakat 11 Kecamatan di SBB. (*)