TRIBUNAMBON.COM - Kepergian Achmad Yurianto menyisakan duka bagi semau kalangan.
Termasuk model senior Arzeti Bilbina.
Melalui unggahan di akun Instagram miliknya, Arzeti menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas kepergian Achmad Yurianto.
Arzeti mendoakan semoga Allah menerima amal baik almarhum dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Innalillahi Wa Inna ilaihi Rojiun
Turut Berduka Cita atas Berpulangnya dr Achmad Yurianto, M.A.R.S
Semoga Allah menerima amal baik almarhum dan mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya... Aamiin YRA," tulisnya.
Profil Achmad Yurianto, Mantan Jubir Penanganan Covid-19 yang Awali Karier Jadi Dokter Militer
Inilah profil Achmad Yurianto, mantan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 meninggal dunia hari ini, Sabtu (21/5/2022).
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, Achmad Yurianto meninggal pada Sabtu pukul 18.58 WIB.
Ia menghembuskan nafas terakhir di RSUD Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur.
Diketahui, Achmad Yurianto mengawali karier sebagai dokter militer.
Dikutip dari situs resmi BPJS Kesehatan, Achmad Yurianto banyak berkarier di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Laki-laki kelahiran Malang, jawa Timur ini semakin dikenal publik setelah dirinya ditunjuk Presiden menjadi Juru Bicara Pemerintah pada Lembaga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Ia menjadi sosok penting yang ditunggu publik setiap harinya.
Pasalnya, Achmad Yurianto memberitakan dan menginformasikan update perkembangan wabah Covid-19 di Indonesia secara rutin.
Profil Achmad Yurianto
Achmad Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962.
Pria yang akrab disapa Yuri ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Jawa Timur angkatan 1990.
Selama berada di bangku perkuliahan, Yuri aktif dalam organisasi dan dipercaya menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986-1988.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986-1988.
Setelah lulus kuliah, Yuri mengawali kariernya menjadi dokter militer.
Masih mengutip bpjs-kesehatan.go.id, Yuri bergabung menjadi Perwira Pertama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987.
Kemudian, pada tahun 1991, ia mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali.
Di tahun yang sama, Yuri juga dipercaya menjadi dokter di Lospalos Timor Timur.
Lantas, ia dipercaya menjadi Wakil Kepala RS tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat pada pahun 2008.
Pada waktu itu, karier Yuri dinilai baik sebagai dokter militer.
Baca juga: Doni Monardo Sempat Bisikkan Kata Penyemangat saat Achmad Yurianto Terbaring Koma
Baca juga: Mantan Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia, Sempat Dirawat karena Kanker
Baca juga: Achmad Yurianto Tak Lagi jadi Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ini Jabatan yang Baru
Baca juga: Tak Lagi Duet di Konferensi Pers Gugus Tugas Covid-19, dr. Reisa Akui Akan Rindukan Achmad Yurianto
Kemudian, Yuri diangkat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang, hingga tahun 2011 menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI.
Pada tahun 2014, ia bergabung ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan dipercaya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Yuri menduduki Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.
Lalu, pada 9 Maret 2020, Yuri menjabat sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI
Hingga akhirnya, ia ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah pada Lembaga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Pada 22 Februari 2021, Yuri mendapat kepercayaan Presiden, dilantik sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
(TribunAmbon.com/Sinatrya)(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Anugerah Tesa Aulia)