TRIBUNAMBON.COM - Al Mursalat merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini berada di juz ke-29 dan menjadi surah ke-77 dalam Al Quran.
Nama Al Mursalat diambil dari ayat pertamanya yang berarti 'malaikat-malaikat yang diutus'.
Melansir dari laman Quran Kemenag, berikut bacaan surat Al Mursalat lengkap dengan tafsirnya.
Baca juga: Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 1 Sampai 5, Malaikat yang Diutus
Bacaan Surah Al Mursalat Ayat 11 hingga 15
11. وَإِذَا ٱلرُّسُلُ أُقِّتَتۡ
Wa idzaarrusulu uqqitat.
"Dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktu (mereka)."
12. لِأَيِّ يَوۡمٍ أُجِّلَتۡ
Li ayyi yaumin ujjilat.
"Niscaya dikatakan kepada mereka, sampai hari apakah ditangguhkan (mengazab orang-orang kafir itu)?"
13. لِيَوۡمِ ٱلۡفَصۡلِ
Liyaumil fashl.
"Sampai hari keputusan."
14. وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِ
Wa maa adraaka maa yaumul fashl.
"Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?"
15. وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ
Wailun yauma idzil lilmukadz dzibiin.
"Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 11 hingga 15
Ayat 11
Tidak hanya sampai di situ. Dan juga apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu yang beterbangan, dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya, untuk dimintai pertanggung jawaban akan tugas dan kesaksiannya.Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu.12-14. Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa dengan kedatangan hari Kiamat, para nabi dan rasul dikumpulkan bersama-sama umat masing-masing. Tujuannya agar nabi dan rasul itu diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan misi kenabian dan kerasulan mereka di hadapan Allah serta umatnya sebagai saksi. Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka. (an-Nisa'/4: 41)
Ayat 12
Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.12-14. Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.
Ayat ini menegaskan bahwa sampai kapankah urusan umat dengan rasul mereka ditangguhkan, sehingga yang kafir harus diazab atau mendapatkan kehinaan, dan sebaliknya yang beriman memperoleh kenikmatan dan pemeliharaan dari Allah? Ayat ini merupakan ancaman betapa hebatnya masalah-masalah yang dihadapi umat di hari itu, dan betapa beratnya tanggung jawab manusia di hadapan Allah kelak.
Ayat 13
Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.12-14. Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.
Kemudian Allah menerangkan bahwa pada hari yang dijanjikan itu Dia menyelesaikan segala perkara yang terjadi di antara sesama makhluk. Pada hari itulah tegaknya Mahkamah Ilahi yang mengadili segala perkara dengan seadil-adilnya. Itulah hari yang disebut Yaumul-Fasl (hari pemisah).
Ayat 14
Dan ketika itu terjadilah awal masa jatuhnya siksa, dan ketika itu dikatakan juga kepada para rasul itu, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?” Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu? Sungguh dahsyat hari keputusan itu, tidak terjangkau nalar dan tidak juga terbayangkan oleh khayalan manusia.15. Ketika hari keputusan itu telah tiba maka celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Dalam ayat ini, Allah menunjukkan betapa dahsyatnya hari itu dalam bentuk pertanyaan kepada Nabi Muhammad, "Tahukah engkau apakah hari pemisah itu?" Apakah hari saat umat dan rasul mereka masing-masing dikumpulkan?
Ayat 15
Ketika hari keputusan itu telah tiba maka celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.16-17. Dahsyatnya Kiamat yang dilukiskan pada ayat di atas mungkin belum bisa menyadarkan para pendurhaka, kini ditunjukkan kuasa Allah yang lebih konkrit. Bukankah telah Kami binasakan generasi orang-orang yang dahulu karena keingkaran mereka? Lalu Kami juga akan susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian seperti terhadap kamu wahai kaum musyrik Mekah, dan juga generasi pembangkang yang datang setelah kamu.
Kemudian Allah sendiri menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang disebutkan dalam ayat di atas. Pada hari itu azab dan kehinaan menimpa orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul serta kitab suci yang diturunkan-Nya. Azab akan dijatuhkan kepada manusia yang suka mendustakan apa yang telah disampaikan dan diceritakan para rasul. Semua orang kafir masih ragu terhadap semua yang ditegaskan Allah. Akan tetapi, Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Ayat lain menegaskan: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. (Ibrahim/14:: 48)