Ambon Hari Ini

Bayar Angkot Pakai Sistem Barcode, Ini Tanggapan Mahasiswa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi; Naik Angkot

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Pemberlakuan pembayaran tarif angkutan kota (Angkot) menggunakan sistem barcode menuai beragam tanggapan.

Salah satunya datang dari kalangan mahasiswa. Mereka menilai warga kota belum siap dengan model pembayaran tersebut.

“Kebijakan itu belum cocok kalau diterapkan di Kota Ambon,” kata salah seorang mahasiswi IAIN Ambon, Hani Sasole kepada TribunAmbon.com, Selasa (26/10/2021) siang.

Menurutnya, seharusnya Pemerintah Kota Ambon lebih jeli melihat kondisi masyarakat barulah membuat kebijakan.

“Harusnya pemerintah sebelum membuat kebijakan harus melihat dulu situasi dan kondisi yang terjadi di Kota Ambon karena itu termasuk dalam segi kesiapan mereka,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ernita, mahasiswi asal Universitas Pattimura Ambon.

Baca juga: Etape I Tour de Mollucas di Pulau Ambon, Berikut Rutenya

Baca juga: Demo Soal Trayek Angkot, Puluhan Penumpang Ditelantarkan di Kawasan Underpass Sudirman

“Memang kalau ditanya soal kebijakan ini tentunya saya tidak setuju. Karena masih ada beberapa teman mahasiswa lainnya yang bahkan belum memiliki HP,” ujar Ernita saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Diberitakan sebelumnya, Pembayaran tarif angkutan kota (Angkot) di Kota Ambon akan menggunakan sistem barcode melalui aplikasi digital QR Code pada 29 Oktober 2021 mendatang.

Demikian disampaikan Sekretaris Kota Ambon, A. G. Latuheru kepada wartawan di Balai Kota Ambon usai melakukan sosialisasi bersama Asosiasi Sopir Kota Ambon (ASKA) dan PT. Mandiri, Senin (25/10/2021) lalu.

Latuheru mengatakan saat ini masih dilakukan sosialisasi bersama dengan ASKA dan Bank Mandiri guna menyamakan pandangan agar tak ada kendala dalam penerapan. (*)

Berita Terkini