TRIBUNAMBON.COM - Direskrimsus Polda Bali Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho menjelaskan tiga poin yang menjadi perhatian penyidik dalam pemeriksaan kasus yang menjerat Musisi asal Bali, I Gede Ari Astina atau lebih dikenal Jerinx Superman Is Dead (SID).
Di antaranya yakni mengenai pengakuan Jerinx soal emoji atau emoticon babi pada keterangan unggahan di akun Instagram, @jrxsid, Sabtu (13/6/2020).
Kepada penyidik, Jerinx mengaku saat mengunggah unggahan tersebut, dirinya sedang makan babi guling.
"Dari beberapa postingan yang cukup banyak itu, di situ kan ada emoticon babi. Di situ dijelaskan sama Jerinx bahwasanya, pada saat dia mem-posting itu, dia sedang makan babi guling," terang Yuliar Kus Nugroho dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, Senin (10/8/2020).
Pengakuan Jerinx tersebut untuk sementara akan terus didalami oleh pihak kepolisian.
Sebab, beberapa unggahan Jerinx yang lainnya tidak ada yang menggunakan emoticon babi.
Selanjutnya, poin lain yang menjadi perhatian Diteskrimus yakni mengenai pengakuan Jerinx sebagai pembuat unggahan di Instagram @jrxsid.
Selain itu, ada juga penjelasan Jerinx yang menyinggung IDI selaku organisasi profesional kedokteran untuk mengambil tindakan atas ketidakadilan kepada rakyat.
Di mana rapid test sebagai syarat untuk pelayanan ke rumah sakit.
"Postingan tersebut memang Jerinx yang buat, kemudian yang poin kedua bahwasanya maksud dari postingan itu, Jerinx menggugah selaku organisasi profesional kedokteran," kata Yuliar Kus Nugroho.