Waspadai Kemungkinan Tsunami Seusai Gempa 6.8 SR, Ribuan Warga Pulau Seram Pilih Tidur di Perbukitan

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan warga di desa-desa pesisir di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku memilih tidur di perbukitan karena takut tsunami setelah gempa 6.8 SR.

TRIBUNAMBON.COM - Ribuan warga di desa-desa pesisir di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, hingga Kamis (26/9/2019) malam masih memilih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian.

Warga memilih bertahan di lokasi pengungsian karena takut akan terjadi tsunami di wilayah tersebut.

"Kami akan tidur di sini malam ini, tidak apa-apa ikhtiar itu lebih baik," kata Pi Smiati, salah satu warga Desa Gemba, kepada Kompas.com, di lokasi pengungsian, Kamis malam.

Ribuan warga Desa Gemba saat ini memilih mengungsi di Rindam Kodam Pattimura, yang ada di wilayah peirbukitan di desa tersebut.

(Kompas.com Rahmat Rahman Patty)

BMKG Maluku Catat 71 Gempa Susul Gempa 6.8 SR Ambon, 20 Orang Tewas, 2000 Warga Mengungsi

TERKINI - Total 20 Orang Meninggal Dunia dalam Gempa 6.8 SR Ambon, 2000 Jiwa Mengungsi

Menurut Ismiati, dia bersama keluarganya telah mengungsi bersama barang-barang mereka sejak gempa mengguncang wilayah tersebut.

"Kami bawa barang yang penting saja, ada surat-surat berharga juga," ujar dia.

Selain di Kecamatan Kairatu, gelombang pengungsian juga terjadi di Kecamatan Kairatu Barat, Amalatu, Elpapputih, Kecamatan Seram Barat, dan sejumlah kecamatan lainnya.

Kepala Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Abubakar Patty mengaku, saat ini banyak warganya yang masih memilih mengungsi di hutan.

"Warga di sini banyak mengungsi dan sampai malam ini mereka masih bertahan di lokasi aman," ujar dia.

Terkait berapa jumlah pengungsi yang bertahan di hutan dan lokasi perbukitan hingga malam ini, Kepala BPBD Seram Bagian Barat belum dapat dihubungi.

Kompor Terjatuh Akibat Gempa Ambon 6.8 SR Sebabkan Kebakaran, 8 Bangunan Hangus

Namun, dari pantauan Kompas.com ribuan warga hingga kini belum berani kembali ke rumah-rumah mereka dan tetap memilih bertahan di lokasi pengungsian sambil mendirikan tenda-tenda darurat.

Dikabarkan sebelumnya, BMKG Maluku menginformasikan gempa 6.8 SR mengguncang wilayah Ambon dan sekitanrnya, Kamis (26/9/2019) pukul 08:46:45 WITA.

Berdasarkan titir koordinatnya, gempa terjadi di 3.38 derajat LS dan 128.43 derajat BT.

Secara geografis gempa terjadi di 9 km tenggara Kairatu, Seram Bagian Barat dan 32 km barat laut Saparua, Maluku Tengah atau 40 km timur laut Ambon.

Pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 km dan dirasakan (MMI) V Ambon, V Kairatu, II-II Paso, II Banda.

Sejumlah gempa susulan juga terjadi di wilayah sekitar titik gempa, pasca getaran 6.8 SR ini.

Laporan terbaru BPBD Maluku mencatat jumlah korban meninggal dalam gempa 6.8 SR sebanyak 20 orang.

Jumlah korban meninggal dunia tersebut berasal dari beberapa wilayah yang berbeda.

UPDATE Dampak Gempa Ambon 6.8 SR, 5 Warga Meninggal Dunia, Belasan Terluka

Porak Poranda Kampung Bek Timnas Indonesia di Liang Akibat Guncangan Gempa Ambon

Berdasarkan informasi yang TribunAmbon.com dari BPBD Maluku, hingga Kamis (26/9/2019) pukul 18.00 WIB, beberapa korban belum teridentifikasi.

Adapun daftar korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh BPBD Ambon, antara lain:

- Batu Kuda Tial korban meninggal dunia sebanyak 3 orang

- 1 orang lembah Agro, Bayi Nanlohi Meninggal Dunia

- Ny. Narti

- Frans Masi

- 6 orang meninggal dunia di Desa Liang a.n. Halimah Samual, La. Na'i, Wa Ona, Anisa Maruapey, Hamid Laisou dan cucu Hasam Laisou

- 3 orang meninggal dunia di Desa Waai a.n. Ibu Tine Tuasela, Bpk. Semi Kadidu dan Minggus Souhoka

- 3 orang meninggal dunia di Waisamu, kabupaten Seram Bagian Barat an. Hj. Sansia, Aditya dan Johan

- 2 orang belum teridentifikasi

Plt kapusdatinmas BPBD Maluku Agus Wibowo menegaskan hingga saat ini, jumlah korban yang tercatat oleh BPBD Maluku adalah 20 jiwa.

Penjelasan Polisi Tentang Kabar Hoaks Gempa Dahsyat Susulan di Ambon dan Maluku

Gempa Ambon, 2 Anggota Polair Polda Maluku Loncat Terjun ke Laut

Selain korban meninggal dunia, ratusan warga mengalami luka, satu di antaranya mengalami luka berat.

Adapun rincian korban luka akibat gempa 6.8 SR Ambon adalah sebagai berikut:

1. 6 orang Luka Ringan di Kampung Iha Desa Liang

2. Kurang lebih 100 orang luka-luka akibat gempa di Desa Liang

3. 1 orang Luka Berat di Desa Waisama Kabupaten Seram Bagian Barat an. Jono

Tak hanya data korban, BPBD Maluku juga melaporkan berbagai kerusakan rumah dan sarana prasarana akibat gempa 6.8 SR, antara lain:

1. Dusun Tanah Merah, Negeri Liang(Kab. Malteng)

- 20 unit Rumah Rusak Sedang

- 8 unit rumah rusak berat

- 1 buah bengkel

2. Kampung Iha, Desa Liang(Kab. Malteng)

- 25 unit Rumah Rusak sedang hingga berat(sementara proses identifikasi)

- 1 unit masjid Rusak Ringan

- pagar masjid Rusak Berat

- Sekolah MTs 3 ruang belajar mengalami rusak ringan

- 1 unit MCK Rusak Ringan

- Tempat Pengungsian berada pada 3 titik(Lahan Kosong dan Masjid)

3. Dusun Waihula , Desa Liang (Kqb. Malteng), 7 unit Rumah Rusak Total, dan 5 unit rumah rusak sedang (Mengungsi di sekitar rumah, tempat yang aman)

4. Belum termasuk kerusakan rumah di Dusun Wainuru Desa Liang(Kab. Malteng)

5. Belum termasuk kerusakan rumah di dusun tanah merah, negeri Liang(Kab. Malteng)

6. Kerusakan pada Tower Lonceng Gereja Silo Kota Ambon

Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 2.000 jiwa, adapun kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh pengungsi antara lain:

1. Terpal/tenda pengungsi

2. Makanan bayi

3. Makanan dan minuman bagi pengungsi

4. Obat-obatan

5. Pampers untuk bayi

6. Pembalut untuk wanita

7. Air Mineral

8. Makanan Instan

9. Selimut

10. Matras

11. Tikar

12. Alat penerang(lampu atau senter)

13. Tandom air dan MCK

14. Trauma Hilling untuk anak3, bayi dan remaja

(Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty/TribunAmbon.com, Fitriana Andriyani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Tsunami, Ribuan Warga di Pulau Seram Pilih Tidur di Perbukitan" dan TribunAmbon.con dengan judul "TERKINI - Total 20 Orang Meninggal Dunia dalam Gempa 6.8 SR Ambon, 2000 Jiwa Mengungsi".

Berita Terkini