Harga Pasar

Pekan ini Cabai Rawit di Pasar Binaiya Masohi Malteng Rp. 110 Ribu per Kg

‎Walau begitu, harga cabai rawit pekan ini terbilang landai dari sebelumnya di angka Rp. 120 ribu per kilo. 

|
TribunAmbon.com/ Silmi Suailo
CABAI RAWIT - Pedagang menjajakan Cabai Rawit di Pasar Binaiya Masohi, Kamis (24/7/2025) 

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Pekan ini tepat Kamis (24/7/2025), harga cabai rawit di Pasar Binaiya Masohi, Maluku Tengah masih mahal Rp. 110 ribu per kilo.

‎Walau begitu, harga cabai rawit pekan ini terbilang landai dari sebelumnya di angka Rp. 120 ribu per kilo. 

‎Kenaikan harga cabai ini terpantau telah berlangsung sejak Juni 2025 lalu. Komoditas yang banyak diminati ini merangkak naik dari harga Rp. 60 ribu hingga saat ini sudah di angka cukup fantastis. 

‎Terbaru, berdasarkan pantauan TribunAmbon.com di Pasar Binaiya Masohi, sekira pukul 11.30 WIT, sejumlah komoditas lain juga masih mahal. 
‎ 
‎Seperti diantaranya, cabai keriting saat ini dipasarkan Rp. 45 per kilo, hanya selisih Rp. 5 ribu dengan harga pekan lalu Rp. 50 ribu per Kg.

‎Sementara tomat di banderol pedagang dengan harga Rp. 20 ribu per kilo.

Baca juga: Pasca Dijemput Paksa di RSKD: Iwan Ditetapkan Sebagai Tersangka, Kini Ditahan di BNN Maluku 

Baca juga: IMM Ambon: Jais Ely Bukan Cuma Tidak Bekerja, Dia Mempermalukan Institusinya

‎Salah seorang pedagang bumbu dapur yang ditemui TribunAmbon.com, Sriyanti (36) menyampaikan, pekan ini stok cabai agak banyak dibanding pekan sebelumnya.

‎"Stoknya terbilang lumayan banyak," kata Sriyanti singkat. 

‎Sebagai pengecer yang memasok dagangan dari tangan ke tangan, Sriyanti memasok cabai secara kiloan.

‎"Ini sudah tangan kedua, dan pengambilan masih dari daerah Maluku Tengah, seperti dari Waipia," ujar Sriyanti.

‎Saat ini, kondisi cuaca di Maluku Tengah tidak menentu yang berpotensi pengaruhi panen para petani.

‎Selain itu, hasil pertanian juga masih didistribusi ke luar daerah, hal itulah yang mempengaruhi stok cabai di Pasar Binaiya Masohi.

‎"Hasil pertanian banyak dikirim keluar, di Weda dan lainnya. Makanya peling berpengaruh ke stok di pasar, jadi yang dalam pasar susah dapat stok," pungkas Sriyanti. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved