Maluku Terkini

‎Lewat Ketekunan Bripka Ahwan Dkk, 1 dari Puluhan Anak Binaan di Masohi Sukses Hafal 12 Juz Qur'an 

‎Menjadi Anggota Brimob Batalyon B Pelopor Masohi, pria 44 tahun itu juga bergelut dengan aktivitas mulia sebagai pembina Tahfiz di SMP Muhammadiyah

|
TribunAmbon.com/ Silmi Suailo
PENGHAFAL QUR'AN - Penghafal 12 Juz Qur'an, Satria  Rafsanzani Sandjur, siswa SMP Muhammadiyah Masohi saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an di momen wisuda Tahfiz, Sabtu (14/6/2025) 

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - "Bisa menciptakan generasi Al-Qur'an di Maluku Tengah, itu salah satu cita-cita saya," ujar Bripka Ahwan, Pembina Tahfiz SMP Muhammadiyah Masohi, saat diwawancarai TribunAmbon.com di Gedung Islamic Center, Kota Masohi, Sabtu (14/6/2025).

‎Menjadi Anggota Brimob Batalyon B Pelopor Masohi, pria 44 tahun itu juga bergelut dengan aktivitas mulia sebagai pembina Tahfiz di SMP Muhammadiyah Masohi.

Senyap tanpa sorotan, Bripka Ahwan memilih jalan sunyi bukan hanya mengabdikan diri pada negara tetapi juga agama. 

‎Hasilnya, Juni 2025 satu dari 51 anak binaannya berhasil menjadi penghafal Qur'an atau Tahfiz  dengan menghafal 12 Juz Al-Qur'an, ia turut diwisuda pada momen sekali setahun itu. 

‎Sambil menahan Isak tangis, Bripka Ahwan terharu lantaran tugasnya tidak sia-sia, cita-cita yang ia tanam dibenak sudah terpampang nyata di depan matanya. 

‎"Kita membina agar anak-anak bisa belajar Al-Quran sampai menghafal oleh karena itu saya pribadi mendorong agar anak itu berhasil dengan menggunakan metode-metode hafalan," tuturnya. 

BRIPKA AHWAN ew
BRIPKA AHWAN - Pembina Tahfiz SMP Muhammadiyah Masohi, Bripka Ahwan, saat diwawancarai TribunAmbon.com di Gedung Islamic Center, Kota Masohi, Sabtu (14/6/2025

Baca juga: Korupsi Rp. 6.6 Miliar Anggaran Perjalanan Dinas di BPKAD, Kejari KKT Eksekusi Empat Terpidana 

Baca juga: Honor Pelayan Agama di SBT Dibayar Rp 200 Ribu per Bulan

‎Menyisihkan waktu luang yang ia punya, ia manfaatkan untuk membina para siswa di sekolah. Terlepas sebagai aparat kepolisian dirinya merasa ini adalah tanggung jawab moril untuk anak-anak agar bisa menjadi penghafal Qur'an. 

‎Tak terasa sudah tiga tahun Ahwan mengabdikan diri  membina anak-anak. "Saya sudah tugas lama di Masohi dan pembinaan dilakukan langsung di sekolah. Untuk mengatur waktu biasanya saya memanfaatkan waktu luang," ungkap Bripka Ahwan

‎Ia bersyukur bisa tergabung membina anak-anak bersamaan dengan mentor lainnya. Saat ini rata-rata anak telah menghafal 1 sampa 2 juz minimal, dan maksimal 3 sampai 4 juz. 

‎"Ada anak yang berhasil menghafal dari Juz 26 - Juz 30. Ada juga yang dari Juz 27, 29 dan Juz 25 juga. Memang semua perlu upaya dan lika-liku yang dihadapi tidak semudah membalik telapak tangan," tambah dia. 

‎Diakui, upaya pembinaan dari nol sehingga prosesnya membutuhkan waktu dan pengajaran yang penuh kesabaran. 

‎Terpisah, penghafal 12 Juz Qur'an, Satria  Rafsanzani Sandjur (15), siswa kelas 9 SMP Muhammadiyah Masohi menceritakan kisahnya hingga ada di tahap ini.

‎"Jadi, proses murojaah atau menghafal mulai dari pukul 07.00 WIT selepas apel pagi hingga pukul 07.45, awal mulanya kami diberi arahan untuk membenarkan hukum bacaan atau tajwid, ketika sudah baik baru lanjut ke hafalan, agar hafalannya tidak memiliki kendala lagi," ujar Satria 

‎Ia mengaku sudah mulai menghafal Qur'an sejak duduk di bangku kelas 5 SD. 

‎Bagai pepatah bersusah-susah dahulu, Satria yang bercita-cita sebagai Sejarawan itu juga merasakan hal demikian. Kendala yang ia alami dalam proses menghafal seperti diantaranya, hafalan susah masuk, sakit, kemudian ada kesalahan-kesalahan dalam bacaan sehingga membuat ritme hafalan menjadi lambat. 

‎"Alhamdulillah merasa terharu bisa sampai hafal 12 Juz, semoga bisa membanggakan orang tua," ceritanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved