Bencana Longsor di Pekalongan Jateng, 19 Orang Meninggal Dunia, 7 dalam Pencarian
Sebanyak 19 orang ditemukan meninggal dunia dalam bencana banjir badang dan longsor di Desa Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
TRIBUNAMBON.COM – Sebanyak 19 orang ditemukan meninggal dunia dalam bencana banjir bandang dan longsor di Desa Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Terakhir, Tim SAR Gabungan mengevakuasi dua jenazah korban longsor di Desa Petungkriyono, Pekalongan, Rabu (22/1/2025).
Data tersebut diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sementara masih ada tujuh orang lainnya yang masih dalam pencarian.
Dari siaran pers yang diterima Tribunnews.com, berikut data korban meninggal yang telah teridentifikasi:
Baca juga: Polisi di Luhut Sumsel Tewas di Tebas saat Gebrek Bandar Narkoba
Baca juga: Terus Bertambah, 17 orang Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Pekalongan Jawa Tengah
- Afkar (L)
- Aisah (P)
- Ayat (L)
- Doni (L)
- Husnul Cholifah (P)
- Inawati (P)
- Joni Yulianto (L)
- Kiki Pramudita (L)
- Rahmono (L)
- Revalina (P)
- Riyanto (L)
- Rokhim (L)
- Sularso (L)
- Sumeri (L)
- Supari (L)
- Sutar (L)
- Suyati (P)
- Winarko (L)
- Ta'ari (L)
Dua korban yang ditemukan tersebut merupakan bagian dari sembilan orang yang dilaporkan hilang pada Senin (20/1/2025) lalu.
Kini, tinggal tujuh orang lainnya yang masih dalam pencarian.
Ketujuhnya yakni:
- M. Teguh Imanto
- Abiyas
- Giyanto
- Tegar Hapriyanto
- M. Nasrulah Amin
- Aurel
- Ta'adi
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran persnya menambahkan, dua rumah rusak berat akibat bencana ini.
Selain itu, dua jembatan rusak berat, tiga unit roda empat rusak, sebuah cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup.
BNPB pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada bencana susulan yang bisa saja terjadi karena kondisi cuaca yang belum menentu.
Sebelumnya diwartakan, proses evakuasi dan pencarian korban hilang dalam bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kembali dilanjut Rabu (22/1/2025) pagi.
Selain pencarian korban, petugas gabungan juga melakukan pembersihan supaya sejumlah titik mudah diakses.
Demikian yang disampaikan Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya.
"Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan," ujarnya, Rabu, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menuturkan, total ada 600 personel gabungan dan empat anjing pelacak dalam proses pencarian ini.
"Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak," tuturnya.
Mengutip TribunJateng.com, upaya pencarian hari ini difokuskan ke rumah Pak Carik dan Cafe Allo.
Aliran sungai juga ditelusuri karena dikhawatirkan ada korban yang terbawa arus.
"Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe,"
"Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana," tambahnya.
Rumah Pak Carik jadi titik fokus lantaran lokasi tersebut dijadikan tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju Petungkriyono ketika hujan deras.
Mereka merasa aman karena di rumah Pak Carik jauh dari tebing.
Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.
Sementara itu, rumah pendeta yang juga terdampak longsor tidak terdapat penghuni saat kejadian.
"Adapun yang longsor adalah rumah yang berada di bawahnya dan kafe tersebut.
"Saat ini, kita masih berfokus pada pencarian sembilan orang yang hilang. Mudah-mudahan tidak ada tambahan jumlah korban hilang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Korban Longsor di Pekalongan Ditemukan, BNPB: 19 Orang Teridentifikasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.