Berita Terkini
Pertamina FT Boyolali Bantu Warga Sekitar Waduk Kedung Ombo Berinovasi, Ubah Nasib Nelayan dan UMKM
Pertamina Fuel Terminal Boyolali kali ini bekerja sama dengan warga Desa Sumber Agung Sarimulyo Kemusu Boyolali dan warga disekitar Waduk Kedung Ombo
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNNEWS.COM - Satu diantara 4 pilar program CSR Pertamina, yang sudah diterapkan FT Boyolali yaitu Pertamina Hijau untuk bidang pelestarian lingkungan dan Pertamina Berdikari untuk bidang pemberdayaan dan ekonomi.
Seperti diketahui, wujud komitmen Pertamina untuk terus berkarya dan berkontribusi pada penciptaan kesejahteraan bangsa, Pertamina telah merancang berbagai program kegiatan yang mewakili 4 Pilar Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perseroan, yaitu Pilar Pertamina Cerdas untuk bidang pendidikan, Pertamina Sehat untuk bidang kesehatan, Pertamina Hijau untuk bidang pelestarian lingkungan dan Pertamina Berdikari untuk bidang pemberdayaan dan ekonomi.
Pertamina Fuel Terminal Boyolali kali ini bekerja sama dengan warga Desa Sumber Agung Sarimulyo Kemusu Boyolali dan warga disekitar Waduk Kedung Ombo untuk berinovasi dengan membentuk Pentas Jayate (Pesona DESA MINA WISATA SARIMULYO JAYA SEJAHTERA) yang dibentuk sejak tahun 2022.
Baca juga: CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Gelar Pelatihan SDM Kelompok Desa Tangguh Bencana
Baca juga: Perdana! Pertamina Integrated Terminal Wayame Gandeng Warga Gelar Simulasi Darurat Ledakan Tanki
Baca juga: Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Optimalkan Kembali Penyaluran BBM di Buru
Boma yang berperan sebagai ketua Puncak Patra, menyebutkan bahwa Puncak Patra merupakan titik balik perkembangan ekonomi di Desa Sarimulyo.
"Ada 3 kelompok di Desa Sarimulyo, yaitu Puncak Patra, kemudian Jawak, dan kelompok nelayan, diharap dengan 3 kelompok itu saling berkolaborasi dan bersinergi aktif, perekonomian di desa Sarimulyo semakin meningkat, terimakasih Pertamina atas kolaborasi dan sinergi di desa kami," ungkap Boma seperti dikutip dari kanal YouTube Ditjen PPKL Selasa (17/12/2024).
Kendala yang dialami penduduk sekitar sebelumnya, perubahan iklim, debit air waduk yang menurun secara drastis, kendala harga jual ikan tidak sebanding dengan pendapatan ikan ke tengkulak, bahkan terdapat 40 persen warga Desa Sarimulyo dibawah garis kemiskinan.
Semenjak adanya Pentas Jayate, 13 Pengangguran usia produktif memiliki pekerjaan untuk mengelola wisata eco edutorism.

Pengakuan Andika FT Manager Boyolali
Muhamad Andika Gunawan yang merupakan Fuel Terminal Mangaer Boyolali mengatakan sejak berdirinya Fuel Terminal Boyolali tahun 2008, PT Pertamina FT Boyolali berkomitmen untuk turut menjaga lingkungan.
"Sejak tahun 2008 kami memiliki komitmen terhadap lingkungan. Melalui berbagai inovasi yang kami miliki melalui berbagai inovasi yang kami miliki, inovasi tersebut berhasil mendapatkan penghargaan Nasional bahkan Internasional," tutur Andika.
"Program inovasi pemberdayaan masyarakat melibatkan antar stakeholder yang berdampak pada lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan hotspot LCA perusahaan selain itu, inovasi juga menghasilkan dampak sosial masyarakat yang ditunjukkan melalui perhitungan SROI," tambah Muhamad Andika Gunawan.

PENTAS JAYATE
Pesona DESA MINA WISATA SARIMULYO JAYA SEJAHTERA
Ardi Sugianto yang bertindak sebagai Spv HSSE Fuel Terminal Boyolali menyebutkan bahwa Pesona Desa Wisata Sarimulyo Jaya Sejahtera ini telah dimulai sejak tahun 2022.
"Jadi rekan rekan, tahun ini kita akan mengangkat program inovasi yaitu pentas jayate atau pesona Desa Mina Wisata Sarimulyo Jaya Sejahtera yang telah kita mulai dari tahun 2022," tutur Ardi.

Pengakuan Kelompok yang Berhasil Berkolaborasi
- Daryono sebagai Nelayan
Daryono yang berperan sebagai Ketua Bengkel Nelayan mengungkapkan bahwa untuk saat ini nelayan dukuh SUMBER Agung ini betul betul sangat bingung dikarenakan musim kemarau ini, kita para nelayan cari ikannya itu jauh.
Namun semenjak ada program dari Pertamina, perekonomian nelayan mulai membaik, dengan adanya bengkel nelayan.
Tak hanya bengkel, rupanya, ada pula warga yang memperbaiki kapal, membuat kapal, sehingga warga sekiatr mulai untuk berinovasi.
"Dari Pertamina itu, ingin mengangkat ekonomi nelayan ini, bagaimana caranya untuk itu dari pertamina bikin istilahnya bengkel nelayan, dari kampung sebelah, dari desa sebelah, ada yang memperbaiki kapal, ada yang bikin kapal, untuk itu betul betul mengangkat ekonomi dari kelompok kami," ujar Daryono seperti dikutip dari YouTube Ditjen PPKL.
Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Bulan Desember 2024 di Seluruh SPBU di Indonesia Termasuk Maluku
Baca juga: Pertamina Lakukan Uji Tera SPBU di Pohon Pule Ambon Jelang Libur Nataru
Baca juga: Usai Diuji Lab, Pertamina Pastikan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi Dirjen Migas
INOVASI PEGASUTAN (PERAHU GAS untuk NELAYAN)
- Pengurangan EMISI sebesar 16,12 ton Co2 EQ/tahun dari penggunaan Gas LPG untuk bahan bakar perahu kelompok nelayan
- Penghematan Biaya untuk Energi Operasional sebesar Rp 33.360.000,- / tahun
- Dampak Teresstrial Acidification sebesar 3,47 x 10 samapi 5 Kg So2 EQ
- Berkontribusi pengurangan dampak Hostpot perusahaan sebesar 0,417x102 persen
- Transfer core competency pada Kolam Budidaya Ikan (Inovasi SISIR ALAM/ Sistem Filtrasi Sirkulasi Air Kolam)
- Pembentukan Koperasi dan Bengkel Nelayan
- Nelayan tidak lagi bergantung dengan bengkel di luar desa karena peningkatan kompetensi yang dimiliki
- Nelayan tidak lagi bergantung dengan harga tengkula
- Hasil pengolahan ikan bernilai Rp 35.000 sampai Rp 80.000 per kilo

2. Jiwanti sebagai pelaku UMKM Panganan Lokal Jawak (Jajanan Iwak)
JIWANTI sebagai ketua UMKM Jawak (Jajanan Iwak) menyebutkan setelah Tim dari Pertamina Boyolali datang, Jiwanti mendapatkan edukasi, tempat pengolahan, fasilitas, dan edukasi pemasaran.
Bentuk perhatian tim Pertamina Fuel Terminal Boyolali ini akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
"Kami, perempuan nelayan dulunya hanya menjual ikan di tengkulak dengan sangat murah, setelah pertamina datang kami mendapatkan edukasi, tempat pengolahan, kemudian mendapatkan fasilitas, dan juga edukasi pemasaran, akhirnya kami dapat meningkatkan pendapatan keluarga," tutur Jiwanti.
Saat ini, produk yang dimiliki Jiwanti sudah dipasarkan melalui online, selain itu kita juga mendatangi sekolah sekolahan, kemudian kita titipkan ditoko dan dititipkan di Puncak Patra sebagai oleh oleh Khas Kemusu.

3. Puncak Patra
Boma yang berperan sebagai ketua Puncak Patra, menyebutkan bahwa Puncak Patra merupakan titik balik perkembangan ekonomi di desa Sarimulyo.
"Ada 3 kelompok di Desa Sarimulyo, yaitu Puncak Patra, kemudian Jawak, dan kelompok nelayan, diharap dengan 3 kelompok itu saling berkolaborasi dan bersinergi aktif, perekonomian di desa Sarimulyo semakin meningkat, terimakasih Pertamina atas kolaborasi dan sinergi di desa kami," ungkap Boma seperti dikutip dari kanal YouTube Ditjen PPKL.
Pemanfaatan lahan kritis : Pendirian wisata eco edutorism berbasis konservasi alam sebagai ruang belajar anak - anak.
Seperti diketahui, Puncak Patra berada di Desa Sarimulyo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Puncak Patra didaulat Desa Mina Wisata pertama di Kabupaten Boyolali.
Desa yang berada di dekat Waduk Kedung Ombo tersebut berdikari di sektor perikanan (Mina) dan pariwisata (Wisata).
Meski berada jauh di pelosok, desa ini pun tak luput dari perhatian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memiliki sejumlah sentra UMKM yang menjadi mitra binaan CSR PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali.
Selain sektor UMKM, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) juga membuka peluang ekonomi baru melalui pariwisata.
Bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah meresmikan kawasan eco edu wisata “Puncak Patra,” yang menjadi kawasan konservasi Rusa Timor dan berbagai satwa serta permainan ramah anak pada Sabtu (31/08/2024).
Kepala Desa Sarimulyo, Suyatno mengatakan pengembangan potensi wisata Puncak Patra diinisiasi sejak tahun 2022 dengan menggabungkan sektor perikanan (mina) dan pariwisata (wisata).
(Tribunnews.com/Sinatrya TP)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.