Berita Viral

Pelaku Pemberi Miras ke Penjual Pentolan di Ambon Dipanggil Polisi, Ternyata Masih Mahasiswa

Peristiwa ini hangat diperbincangkan publik, lantaran si penjual pentolan yang mabuk itu pulang mendorong gerobaknya sambil terhuyung-huyung.

Mapolsek Sirimau
Penjual pentolan, Andre bersama pelaku, Johnsef Ihalauw saat mediasi di Mapolsek Sirimau, Kota Ambon, Jumat (6/12/2024) Malam. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Peristiwa seorang penjual pentolan mabuk karena diberi minuman keras oleh seorang pemuda di RT 02 RW 04 Kayu Putih, Negeri Soya Kecamatan Sirimau, Kota Ambon viral di media sosial.

Peristiwa itu pun hangat diperbincangkan publik, lantaran si penjual pentolan yang mabuk itu pulang mendorong gerobaknya sambil terhuyung-huyung.

Kapolsek Sirimau, Iptu. Fahrul Sabru Sulthan mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.39 WIT, Kamis (5/12/2024), pelaku atas nama Johnsef Ihalauw (21) memberikan 2 gelar bir dan 2 gelas sopi kepada penjual pentolan, Andre.

Akibatnya, Andre kembali ke arah Kota dalam keadaan sempoyongan karna sudah pusing dipengaruhi miras.

Keduanya pun telah dipanggil ke Mapolsek Sirimau, Jumat (6/12/2024) guna dimintai keterangan.

Andre kata Kapolsek, tidak mempersoalkan hal tersebut sehingga diselesaikan secara kekeluargaan.

Kapolsek menambahkan bahwa aparat telah memberikan pembinaan dan teguran keras kepada Johnsef. 

Pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa itu juga diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Sementara Johnsef mendapat pembinaan dan teguran keras agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Kami memberikan pembinaan serta teguran berupa sanksi kepada Jhonsef serta membuat surat pernyataan tertulis untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut," ujar Kapolsek.

Kapolsek juga mengklarifikasi beredarnya informasi bahwa Andre dirawat di Rumah Sakit tidaklah benar.

"Setelah kami lakukan mediasi dan meminta keterangan dari para saksi, ternyata informasi yang beredar di media sosial itu tidak sepenuhnya benar. Korban tidak sampai dirawat di rumah sakit seperti yang dikabarkan," jelasnya.

Dirinya mengimbau agar masyarakat tidak asal percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya. Selalu konfirmasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi tersebut," imbaunya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved