Info Terkini
BPOM di Ambon Gelar Monev Program Prioritas Nasional di Kepulauan Tanimbar
Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari pelaksanaan Propenas, yaitu Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK),
TRIBUNAMBON.COM - Balai POM di Ambon laksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Nasional (Propenas) di Ruang Pertemuan Pendopo Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Senin (18/11/2024)..
Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari pelaksanaan Propenas, yaitu Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK), serta Program Pangan Jajan Anak Usia Sekolah (PJAS) yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program serta mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi selama implementasi.
Melalui Monev, Badan POM dan pemerintah daerah dapat mengukur efektivitas program, mengkaji dampak yang telah dirasakan masyarakat, serta menyusun strategi lanjutan untuk pengembangan program ke depan.
Acara Monev ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Alwiyah Fadlun Alaydrus.
Baca juga: Lautan Manusia saat Kampanye Andi-Tina di Masohi - Maluku Tengah
Baca juga: Pengumuman Hasil SKD CPNS Pemprov Maluku 2024, Berikut Link Downloadnya
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada Badan POM atas komitmen dan dukungan dalam meningkatkan keamanan pangan di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Program-program yang dijalankan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam memastikan keamanan pangan di tingkat desa, pasar tradisional, dan sekolah-sekolah,” ujar Alaydrus.
Program GKPD difokuskan pada peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat desa tentang pentingnya keamanan pangan, dengan melibatkan kelompok masyarakat dan pemerintah desa sebagai mitra utama dengan terbentuknya 15 Kader Keamanan Pangan Desa dan 50 komunitas dimasing-masing intervensi (Desa Lauran, Desa Kabiarat dan Kelurahan Saumlaki).
Sementara itu, program PPABK yang mengintervensi Pasar Ngrimase bertujuan untuk menciptakan pasar tradisional yang lebih sehat dan aman melalui pelatihan dan pendampingan bagi para pedagang serta pengujian sampel sebanyak 200 sampel dalam 2 tahap dengan hasil 100 persen sampel memenuhi syarat untuk parameter uji bahan berbahaya dan mikrobiologi.
Selain itu, program PJAS menargetkan keamanan pangan pada jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak di sekolah.
Program ini melibatkan pihak sekolah, komite sekolah, serta orang tua murid untuk memastikan bahwa jajanan yang dijual di lingkungan sekolah aman dikonsumsi oleh anak-anak.
10 sekolah intervensi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar meliputi sekolah dasar, menengah pertama dan atas serta madrasah berhasil tersertifikasi sebagai sekolah dengan PJAS aman.
Selama kegiatan Monev, peserta yang terdiri dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), terkait, perwakilan desa, pedagang pasar, dan pihak sekolah diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang pelaksanaan program.
Mereka juga memberikan masukan terkait kendala yang dihadapi di lapangan serta usulan perbaikan untuk program berikutnya.
Hasil dari diskusi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Badan POM dalam menyusun kebijakan dan program keamanan pangan yang lebih baik di masa mendatang.
Secara keseluruhan, Monev ini menunjukkan hasil yang positif dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan.
Keberhasilan program ini diharapkan dilanjutkan secara mandiri dan dapat menjadi model bagi daerah lain untuk diterapkan secara luas, sehingga keamanan pangan dapat tercapai secara merata dan berkelanjutan di seluruh Maluku dan Indonesia (MVA). (*)