Ambon Hari Ini

Studi Tiru, Kepsek SMA Kristen YABT Manokwari Kagum Soal Penerapan Sistem Digital di SMA YPKPM Ambon

Menurutnya, ini menjadi hal yang luar biasa pada lingkungan sekolah terutama sekolah swasta. 

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Maula Pelu
Rombongan dari SMA Kristen YABT Manokwari saat studi tiru ke SMA Kristen YPKPM Ambon, Kamis (14/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Sekolah SMA Kristen Yayasan Anu Beta Tubat (YABT) Manokwari, Christian Barapadang mengaku kagum dengan penerapan sistem belajar digital di SMA Kristen Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) Ambon. 

Menurutnya, ini menjadi hal yang luar biasa pada lingkungan sekolah terutama sekolah swasta. 

Mengingat, di Manokwari belum banyak sekolah yang menerapkan hal tersebut. 

"Sangat terinspirasi bahwa jangan kita lihat dari segi uangnya tapi jual dulu kualitasnya. Kemudian terkait sekolah digital karena di Manokwari belum banyak sekolah yang bikin begitu," kata Barapadang, Kamis (14/11/2024). 

"Kita sudah lihat kalau manual itu mahal tapi kalau digital bisa diusahakan karena paling soal biaya internet dan fasilitas lainnya," imbuhnya. 

Dia mengaku sangat terinspirasi dengan sistem belajar digital dan akan berupaya untuk menerapkan sistem serupa di sekolahnya. 

Selain sistem digital yang ada di SMA Kristen YPKPM Ambon, Barapadang juga sangat kagum dengan gerakan-gerakan yang dibuat baik dari guru, siswa, maupun tim media yang dibentuk. 

"Bisa dilihat, mulai dari penyambutan saja itu sudah luar biasa. Jadi saya juga terinspirasi," tandasnya. 

Diberitakan, SMA Kristen Yayasan Anu Beta Tubat (YABT) Manokwari studi tiru ke SMA Kristen Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) Ambon. 

Baca juga: Miris, Karena Tak Dibelikan HP, Seorang Pria di Sidoarjo Tega Bunuh Ibu Kandungnya

Baca juga: SMA Kristen YABT Manokwari Studi Tiru ke SMA Kristen YPKPM Ambon

Dalam kegiatan itu, SMA Kristen YPKPM Ambon menyambut rombongan dengan sangat hangat. 

Para rombongan hadir dengan mengenakan batik dan mahkota khas Papua. 

Kemudian, mereka memaparkan sejumlah materi seperti penguatan profil pelajar Pancasila melalui pengelolaan sampah plastik. 

Program-program unggulan juga diperkenalkan dan diikuti dengan peninjauan ke kelas-kelas belajar. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved