Gunung Lewotobi Erupsi
Kondisi Pengungsi Gunung Lewotobi: Minim Penerangan, Air Minum, Alat Masak hingga MCK
Pengungsi akibat meletusnya Gunung Lewotobi, Flores, NTT kekurangan alat masak, air minu, kebutuhan tempat tidur dan MCK.
TRIBUNAMBON.COM – Gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi pada Minggu (3/11/2024) malam.
Para pengungsi hingga kini masih bertahan di tiga lokasi pengungsian.
Yaitu,Kampung Lewolaga 693 orang, di Kampung Bokang 622 orang dan Ponga 1372 orang. Sementara di Kabupaten Sikka, tersebar di tiga titik, terdata 1790 orang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Tni Dr. Surharyanto menuturkan penanganan darurat erupsi bencana gunung Lewotobi masih mengalami kelemahan dan kekurangan.
Penanganan fungsi relative korban bencana belum memadai.
Ia mengatakan beberapa kekurangan seperti alat masak, air minm, kebutuhan tempat tidur dan MCK.
Baca juga: Update Terkini Kondisi Gunung Lewotobi di Flores NTT: Kembali Erupsi, Warga Panik
Baca juga: Gunung Lewotobi di Flores NTT Meletus, 9 Orang Meninggal Dunia, 10.295 Warga Terdampak
“Hari keempat ini penanganan fungsi relative masih terdapat kekurangan dan kelemahan masing-masing tempat pengungsian antara lain kebutuhan alat masak, air minum, kebutuhan tempat tidur dan MCK,” kata Surharyanto di posko tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi laki laki di Aula Kantor Bupati Flores Timur, dikutip dari TribunFlores, Kamis, 7 November 2024.
Sementara terkait para korban yang dilaporkan kritis, saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan dan kondisinya membaik.
Sedangkan korban lainnya yang dirawat di rumah sakit daerah Flores Timur rata-rata membaik.
“Kami sudah melakukan langkah-langkah penanganan kepada masyarakat. Jadi setelah erupsi pertama, yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia, telah terjadi erupsi berikutnya tetapi kami masyarakaat antara sudah berhasil kita ungsikan semua, jadi 9 meninggal dunia, 1 orang kritis sekarang membaik meskipun harus amputasi kakinya sebelah kiri. Untuk luka-luka berat yang semula 31 orang yang sekarang masih dirawat ada 4 orang, yang berada di rumah sakit umum daerah Flores Timur, rata-rata kondisinya membaik,” imbuhnya.

Untuk menangani ini kepala BNPB sebut telah membentuk satuan tugas penangan darurat diantaranya teridiri dari, terdiri BNPB,BPBD, Kementerian Social, kementerian lainnya yang terkait, termasuk SDM, dibantu unsur TNI dan Polri.
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Update Penanganan Korban Erupsi Lewotobi, Kepala BNPB Akui Ada Kekurangan di Tempat Pengungsian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.