Politikus Golkar Minta Kapolri dan KPK Kawal Ketat Seleksi Calon Anggota BPK RI

Menurut Politikus Golkar, BPK adalah lembaga negara yang independen bukan institusi politik, sehingga harus bebas dari pengaruh politik

TRIBUN/DANY PERMANA
Gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jalan Gatot Subroto Kav 31, Jakarta Pusat. Politikus Partai Golkar, Riko Lesiangi mengusulkan agar seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029 diawasi oleh KPK dan Kapolri. 

TRIBUNAMBON.COM -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango diminta untuk mengawal ketat Komisi XI DPR RI dalam proses seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Permintaan tersebut berasal dai Politikus Partai Golkar, Riko Lesiangi.

Riko mengatakan, BPK adalah lembaga negara yang independen bukan institusi politik.

Sehingga harus bebas dari pengaruh politik.

"Jangan sebagai alat membela kekuatan politik tertentu yang bisa berdampak kerusakan kelembagaan negara," kata Riko kepada wartawan, Kamis (11/7/2024).

Baca juga: Polisi Tangkap Bebas Ginting, Dalang Dibalik Pembakaran Rumah Wartawan di Karo

Baca juga: Serikat Pekerja PT PLN: Eloknya, Pembahasan RUU EBET Dilanjutkan pada Masa Rezim Baru

Dia menyebut, penutupan pendaftaran calon anggota BPK periode 2024-2029 telah ditutup pada 4 Juli 2024 lalu.

Menurut Riko, dari 76 orang yang mendaftar terdapat 9 orang tercatat sebagai anggota DPR aktif dan mantan anggota dari partai politik.

"Jika kebanyakan yang terpilih politikus, maka bermunculan lagi perkara jual beli hasil audit dengan menyogok menggunakan uang sebagai alat paling ampuh," ujarnya.

Dia menilai, hal tersebut akan berdampak pada menurunnya kepercayaan publik terhadap lembaga auditor BPK apalagi, kata Riko, mekanisme seleksi anggota BPK di DPR tertutup, dan tidak partisipatif.

Dia mengingatkan akan adanya transaksi politik mengakibatkan Komisi XI DPR tidak optimal menjalankan fungsi dan tugasnya.

Riko khawatir para politikus yang berseragam BPK dengan mudah memanfaatkan audit untuk menjatuhkan lawan politik.

"Politisasi ini harus segera dihindari dengan masuknya politikus pencari pekerjaan membuat marwah BPK kian terpuruk memprioritaskan kepentingan politik dari kompetensi dan integritas," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri-KPK Diminta Kawal Ketat Seleksi Calon Anggota BPK

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved