Lukas Enembe Meninggal

Paskalis Kosay Menilai Ricuh di Jayapura Ialah Bentuk Akumulasi Kekecewaan Rakyat Terhadap KPK

Menurutnya, KPK memaksakan proses hukum tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan Lukas Enembe.

Editor: Fandi Wattimena
Courtesy / Tribun Papua
Ribuan rakyat Papua mengiringi jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menuju ke gedung STAKIN Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/12/2023). 

TRIBUNAMBON.COM - Kericuhan di Jayapura saat iring-iringan jenazah eks Gubernur Papua Lukas Enembe dinilai sebagai bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diungkapkan Politisi senior Papua, Paskalis Kosay menyikapi kejadian yang menyebabkan 14 orang terluka, termasuk Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Kamis (28/12/2023).

Menurutnya, KPK memaksakan proses hukum tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan Lukas Enembe.

"Kalau sakit permanen, harusnya Lukas Enembe mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal," kata Kosay kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Sabtu (30/12/2023).

Lanjutnya, KPK dan pemerintah bertindak tak adil terhadap Lukas Enembe. Hal ini yang menimbulkan kekecewaan yang cukup dalam.

Baca juga: Truk Pengakut Pengantar Jenazah Lukas Enembe Terbakar, Kapolres: Kelebihan Muatan

"Peristiwa atau insiden penghadangan terhadap PJ Gubernur Papua dan Kapolda Papua sampai berlanjut kerusakan fasilitas umum itu merupakan ekspresi dan pelampiasan kekecewaan rakyat," ujarnya.

Dengan peristiwa tersebut, Kosay menyimpulkan, kejadian ini ekspresi rakyat karena marah pemimpin mereka diperlakukan tidak adil.

"Menurut saya tidak ada motif lain atau kepentingan lain yang memprovokasi peristiwa tersebut. Itu murni pelampiasan kekecewaan," katanya.

Namun mantan Anggota DPR RI itu mengaku, aksi maayarakat itu justru mengurangi simpati dan penghormatan kepada almarhum Lukas Enembe.

"Sayangnya, (pelampiasan) dapat menghilangkan ketokohan bapak Lukas Enembe," ujarnya.

"Seandainya seluruh rakyat mengikuti dengan tertib seluruh prosesi agenda yang disusun pihak Gereja GIDI , keluarga dan Pemprov Papua, simpati semakin meluas dan tidak mungkin terjadi perlawanan yang memperkeruh Kamtibmas di Kota dan Kabupaten Jayapura," pungkasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kericuhan di Jayapura, Paskalis Kosay: Akumulasi Kekecewaan Rakyat ke Pemerintah dan KPK, https://papua.tribunnews.com/2023/12/30/kericuhan-di-jayapura-paskalis-kosay-akumulasi-kekecewaan-rakyat-ke-pemerintah-dan-kpk.

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved