Paus Terdampar

Fakta-fakta Paus Sperma yang Terdampar di Pantai Hatu, Ditenggelamkan Kembali di Kedalaman 540m

Luhulima menyebutkan, ikan Paus Sperma yang ditemukan di pesisir  Pantai Dusun Tasena itu berjenis kelamin Betina dan masih berusia sekitar 3 hingga 5

|
Editor: Adjeng Hatalea
Courtesy / BKSDA Maluku
Bangkai Ikan paus Sperma (Physeter Macrocephalus) ditemukan warga terdampar di pesisir pantai Dusun Tasena, Desa Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (17/12/2023) 

TRIBUNAMBON.COM - Warga dihebohkan dengan temuan seekor ikan Paus Sperma yang terdampar di di Pesisir Pantai Dusun Tasena, Desa Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu (17/12/2023) lalu, pukul 07.00 WIT.

Diketahui hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia ini memiliki nama ilmiah Physeter Macrocephalus.

Ditemukan nelayan

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Ambon, Martin Yermias Luhulima menyatakan, Paus Sperma yang terdampar pertama kali dilihat oleh seorang nelayan lokal, yakni Baren (51 tahun).

Setelah mendapatkan laporan dari nelayan tersebut, timnya bersama BKSDA Maluku, LPSPL Satker Ambon, dan DKP Provinsi Maluku langsung meninjau lokasi tersebut.

AMBON: Seekor Ikan Paus terdampar di Pesisir Pantai Dusun Tasena, Desa Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
AMBON: Seekor Ikan Paus terdampar di Pesisir Pantai Dusun Tasena, Desa Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. (Courtesy / BKSDA Maluku)

“Tanggal 18 Desember 2023 kami mendapat laporan melalui telepon dari Bapak Bere, masyarakat Negeri Hatu bahwa adanya ikan Paus terdampar di pesisir Pantai Dusun Tasena, Desa Hatu, yang ditemukan masyarakat pada tanggal 17 Desember 2023 pukul 07.00 WIT dan tim langsung kesana,” kata Luhulima.

Berjenis kelamin betina dan masih anak-anak

Luhulima menyebutkan, ikan Paus Sperma yang ditemukan di pesisir  Pantai Dusun Tasena itu berjenis kelamin Betina dan masih berusia sekitar 3 hingga 5 tahun.

Ikan tersebut diperkirakan mati pada 17 Desember.

“Kondisi ketika ditemukan masuk dalam kode 2 menuju 3 atau masih segar berdasarkan analisa dari LPSPL Satker Ambon,” tambahnya.

Proses evakuasi butuh 2 unit kapal

Lokasi evakuasi tak jauh dari sungai Hitu (Waihatu), dan beberapa ratus meter dari Namahatu Private Beach.

Hingga Rabu (20/12/2023), aroma amis bangkai dan darah ikan masih terasa di bahu jalan poros provinsi penghubung Kota Ambon dan pesisir barat Jazarah Hitu, Maluku Tengah.

Baca juga: Bangkai Paus Sperma 10 M Ditemukan 1,5 Km dari Bandara Pattimura Ambon Masih Bayi

Warga dan tim dari BKSDA Maluku, DKP, LPSPL serta Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Maluku, baru mengevakuasi ikan ke darat Selasa (19/12/2023) malam.

Setelah dua hari di pesisir laut dangkat Perairan Kamoung Hitu, bangkai Paus ditarik menggunakan 2 kapal, KM Garopa dan Kapal Seram Sea.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved