Wisata Maluku
Raih Juara I Atraksi Budaya API Award, Ini Makna Tari Hela Hela Rotan
Tarian Hela Hela Rotan menceritakan budaya adat masyarakat Negeri Aboru, yakni Hela Rotan. Hela Rotan merupakan tradisi masyarakat Negeri Aboru yang
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tarian Hela Hela Rotan dari Negeri Aboru, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah meraih Juara I kategori Atraksi Budaya Anugerah Pesona Indonesia (API) Award pada Desember tahun 2022.
Tarian Hela Hela Rotan menceritakan budaya adat masyarakat Negeri Aboru, yakni Hela Rotan.
Hela Rotan merupakan tradisi masyarakat Negeri Aboru yang mencari rotan di hutan kemudian dianyam memanjang seukuran 300 meter.
Tradisi itu dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat, tanpa mengenal usia dan gender.
Mereka mencari dan membawa pulang rotan dari hutan yang jaraknya jauh kurang lebih 10 kilometer dari perkampungan.
Perjalanan ditempuh sekitar 4 jam berjalan kaki, naik turun gunung dilewati untuk membawa pulang rotan untuk dianyam.
Masing-masing Kepala Soa memimpin warganya, setelah kembali ke Negeri barulah dianyam bersama dengan Soa Soa lainnya.
Guru Seni Budaya, SMA Negeiri 19 Maluku Tengah, Leni Corputty yang menjadi pelatih grup tarian Hela Rotan menjelaskan tarian terdiri dari 18 hingga 20 orang.
Jumlah tersebut menggambarkan masyarakat yang terlibat dalam tradisi itu sangatlah banyak.
"Makna dari tarian tadi itu bisa dilihat satu kelompok yang besar dengan jumlah 18 sampai 20 orang itu, menggambarkan banyaknya masyarakat yang mengambil andil dalam kegiatan itu, kemudian ada pesert dengan ukuran tubuh kecil, besar dan pendek itu menggambarkan orang tua anak muda mudi hingga anak-anak semuanya bersatu gotong royong dalam kegiatan hela rotan itu," jelasnya kepada TribunAmbon.com, Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Raja Mosso dan Penjabat Negeri Aboru Dilantik, Begini Pesan Bupati
Selain itu terdapat juga beberapa orang yang berperan sebagai backing vocal.
Mereka bertugas untuk memberi semangat lewat teriakan dan seruan.
"Kemudian backing vokal itu digambarkan sebagai masyarakat yang memberi dorongan kepada orang-orang yang sedang hela rotan agar bersemangat untuk mencapai kemenangan. Kemudian rotan juga berfungsi, gerakan pertama berfungsi sebagai parang ke hutan atau ewang, lalu yang kedua berfungsi sebagai rotan itu sendiri," tuturnya.
Dikatakan, tarian ini lahir atas inisiatif untuk terus memelihara warisan budaya Hela Rotan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.