Paskibraka Nasional 2023

Pihak SMAN 8 Kota Ternate Buka Suara, Berikut Kejanggalan Nanda Maulidya Batal jadi Paskibraka

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 8 Kota Ternate, Sri Hargiyanti membeberkan kronologi Nanda batal berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka me

Editor: Adjeng Hatalea
Courtesy / Kolase Surya.co.id
PASKIBRAKA: Mimpi seorang siswi Siswi SMAN 8 Kota Ternate, Nanda Maulidya, harus pupus sebagai Paskibraka mewakili Provinsi Maluku Utara. 

TERNATE, TRIBUNAMBON.COM - Siswi SMAN 8 Kota Ternate, Nanda Maulidya, batal berangkat ke Jakarta dan menjalani karantina sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2023 mewakili Provinsi Maluku Utara.

Pihak SMAN 8 Kota Ternate pun buka suara soal penggantian nama Nanda Maulidya itu.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 8 Kota Ternate, Sri Hargiyanti membeberkan kronologi Nanda batal berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka mewakili Maluku Utara.

Hal itu bermula saat panitia seleksi Paskibraka Nasional dan Provinsi mengumumkan Nanda sebagai Paskibraka dari Maulu Utara pada 16 Mei di Aula Hotel Bolote, Sofifi.

Nama Nanda lolos mewakili Maluku Utara sebagai Paskibraka bersama siswa asal SMA K Dian Halmahera, Deril Tonga.

Sri menjelaskan, pada saat itu siswinya berada di urutan pertama dengan nilai tertinggi sebagai calon Paskibraka.

Setelah itu, Nanda menjalani serangkaian tes kesehatan di RS Umum Daerah Chasan Boesoirie, Ternate.

"Dari hasil medical check up kan ada 2 (keterangan) layak dan tidak layak, nah itu dilingkari dokternya sendiri (Nanda) layak untuk menuju Paskibraka nasional," jelas Sri.

"Sudah medical check up, selesai. Lalu, dengan kesimpulan bahwa Nanda layak menuju Diklat Paskibraka nasional di Jakarta," tambahnya.

Kejanggalan pembatalan Nanda Maulidya sebagai Paskibraka Lebih lanjut, Sri membeberkan beberapa kejanggalan di balik pembatalan Nada sebagai Paskibraka.

Pertama, siswinya masih diminta menjalani melakukan medical check up, padahal sudah dinyatakan layak oleh dokter.

Permintaan tersebut datang dari pembina Paskibraka kepada orangtua Nanda.

Pemeriksaan kesehatan kemudian dilakukan pada 17 Juni 2023.

Baca juga: Mimpinya Jadi Paskibraka Wakili Maluku Utara Pupus, Nama Nanda Maulidya Diganti H-2 Karantina

Setelah menjalani medical check up kedua, Nanda diajak konferensi online melalui Zoom pada 19 Juni 2023 oleh panitia seleksi Paskibraka.

"Diadakan itu Zoom, jadi ada Zoom yang membahas hasil medical check up. Nah, pembinanya Nanda itu bilang sih katanya aman-aman saja tanggal 19 Juni," papar Sri.

Sri melanjutkan, kejanggalan lain dirasakan oleh orangtua Nanda ketika mereka belum menerima informasi kapan anaknya diberangkatkan ke Jakarta.

Orangtua Nanda sempat bertanya kepada pembina Paskibraka anaknya, tetapi tidak mendapatkan jawaban tanggal yang pasti.

Setelah itu, orangtua Nanda mendapat telepon pada 8 Juli 2023 dari pembina Dispora Kota Ternate bernama Amel.

Ia menginformasikan bahwa Nanda harus menjalani medical check up kembali karena diduga mengalami masalah pada bagian mata.

"Katanya bermasalah di mata. Matanya minus," ungkap Sri.

Nanda Maulidya jalani medical check up untuk ketiga kali

Sri menjelaskan, permintaan untuk menjalani medical check up yang ketiga kalinya dipenuhi oleh Nanda.

Pada saat medical check up ketiga inilah, Nanda diperiksa bagian mata dan THT-nya.

"Nanda sudah melaksanakan lagi, sudah check up lagi. Meskipun di awal sebelumnya (medical check up pertama) sudah dikatakan dokter disimpulkan dia (Nanda) sehat semuanya," ujar Sri.

Nama Nanda Maulidya sebagai Paskibraka diganti Setelah diperiksa kesehatan sebanyak tiga kali, orangtua Nanda masih menunggu informasi pasti soal keberangkatan anaknya ke Jakarta.

Setelah menunggu kepastian, orangtua Nanda menerima informasi di ponsel.

Informasi yang mereka terima dikirimkan dalam bentuk .pdf.

Pesan pertama adalah pemanggilan Paskibraka yang mewakili Maluku Utara, yaitu siswa asal SMA Negeri 1 Halmahera Utara.

Sementara pesan kedua berisi alasan mengapa Nanda tidak jadi diberangkatkan ke Jakarta walau sudah lolos seleksi Paskibraka. Sri membeberkan, pesan kedua yang diterima orangtua Nanda berbunyi bahwa anaknya batal berangkat karena matanya minus 6/24.

"Padahal, kata orangtuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional," imbuh Sri.

Keluarga Nanda Maulidya berencana tempuh jalur hukum

Sri mengatakan, pihak sekolah bersama pemerintah kota masih mengusahakan supaya Nanda jadi berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka walau sebelumnya dibatalkan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah Kesbangpol Ternate mengirim surat ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai panitia seleksi Paskibraka untuk meninjau kembali keputusan pembatalan Nanda.

Di sisi lain, keluarga Nanda juga sudah membicarakan masalah tersebut dan berencana untuk membawa pembatalan putrinya sebagai Paskibraka ke jalur hukum apabila tidak ada tindak lanjut.

"Tapi, untuk sekarang masih menunggu keputusan dari BPIP pusat," ujar Sri.

"Jelas-jelas hasilnya 'kan semua juga sudah layak. Sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Ini (pembatalan) cuma mencari celah saja," tandasnya.(*)

 

(Kompas.com / Yefta Christopherus Asia Sanjaya / Farid Firdaus)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved