Idul Adha 1444 H
Tarian Dabus, Tradisi Islam yang Berasal dari Baghdad - Irak
Tarian ini merupakan tradisi Islam asal Baghdad, Irak yang mana tarian ini tersebar ke Indonesia seiiring dengan penyebaran agama Islam.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tarian Dabus menjadi salah satu tarian yang disoroti dalam acara Karnaval Abda'u yang berlangsung di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (28/6/2023).
Tarian ini merupakan tradisi Islam asal Baghdad, Irak yang mana tarian ini tersebar ke Indonesia seiiring dengan penyebaran agama Islam.
Hal itu diungkapkan oleh Husein Tuasalamony, selaku Halifa Dabus Negeri Tulehu.
"Tarian ini asal-usulnya dari Irak Baghdad yang diciptakan oleh oleh Syekh Abdul Kadir Jailany. Dabus masuk ke Indonesia pertama kali di Aceh, kemudian Banten, Ternate, Tayando Yamtel, Seram Timur, lalu ke Negeri Tulehu," ucapnya kepada TribunAmbon.com disela-sela perhelatan Karnaval Abda'u, Kamis (29/6/2023).
Dikatakan juga bahwa Dabus adalah salah satu budaya Islam pertama, yang semata-mata memohon atau meminta keselamatan dari Allah SWT.
Baca juga: Mengenal Tradisi Abdau Negeri Tulehu Beserta Maknanya
Ada spiritual-spiritual tertentu yang seperti membacakan ayat-ayat untuk kekebalan tubuh.
Para pemain dabus di wajibkan untuk mengambil air wudhu halifa dabus anak asli putra Negeri Tulehu, Husein Tuasalamony.
Tuasalamony mengungkapkan bahwa tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara tertentu dan hari-hari besar Islam.
"Dabus ini biasa dibawakan dalam acara-acara sunatan, acara perkawinan, hari-hari besar Islam seperti hari raya Idul Adha sekarang ini," ungkapnya.
Sementara itu salah seorang pemain Dabus, Ari Kella mengatakan bahwa Tarian ini juga menjadi tradisi dari Geser, Kabupaten Seram Bagian Timur.
"Tarian Dabus juga menjadi tradisi orang Geser, Seram Bagian Timur kemudian dibawa sampai ke Tulehu. Sebagian besar pemain ini orang Geser, namun tidak menutup kemungkinan siapapun bisa ikut tarian ini asalkan sudah menyucikan diri terlebih dahulu," tutur Kella.
Para pemain Dabus menusuk dada mereka diiringi tabuhan alat musik tifa dan nyanyian sholawat.
Meski nampak mengeluarkan darah, namun menurutnya rasa sakitnya seperti gigitan semut saja.
"Memang agak sakit tapi rasanya seperti digigit semut. Saat dengar bunyi tifa dan sholawat itu sudah tidak rasa sakit lagi, bahkan kami semakin bersemangat," ungkapnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.