Kasus Pembunuhan
Bikin Merinding, Ini Fakta dan Dugaan Kasus Pembunuhan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan
Setelah itu, komunikasi pun berlanjut ke Telegram dan bertukar nomor WhatsApp untuk berkomunikasi lebih lanjut. Lalu pada 18 Mei 2023 mereka pun membu
Beberapa saat kemudian, korban pun merasa mual. AN lalu memberikan susu dan air kelapa kepada ABK.
Namun setelahnya, ABK justru mengalami kejang-kejang. AN lantas meminta bantuan kepada tetangga kosnya untuk membawa korban ke RS Elisabeth, Kota Semarang.
Baca juga: Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Tewas di Semarang, Kejang setelah Minum Miras dan Dirudapaksa
“Yang Sembilan orang saksi tidak mengetahui kalau di kamarnya pelaku ada perempuan. Tidak ada upaya melarikan diri atau menghilangkan barang bukti,” kata Irwan dilansir dari Kompas.com (22/5/2023).
AN lantas menghubungi pihak keluarga ABK untuk memberi tahu keadaan ABK di RS. Kemudian ibu korban pun membuat laporan ke Polrestabes Semarang.
4. AN tidak mengetahui bahwa ABK anak pejabat
AN mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa korban merupakan anak Pj Gubernur Papua Pegunungan. “Pelaku tidak tahu kalau korban anak pejabat,” ucap Irwan. AN sendiri bertempat tinggal di daerah Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasi itu tidak berjauhan dengan rumah ABK di Plamongan Sari.
5. Terbukti lakukan kekerasan seksual
AN terbukti melakukan kekerasan seksual kepada korban yang merupakan anak Pj Gubernur Papua Pegunungan.
Hal itu diungkapkan melalui hasil pemeriksaan forensik, menemukan adanya tiga luka di alat vital korban yang masih di bawah umur.
“Hasil keterangan lisan dari tim forensik, memang menyatakan bahwa ada 3 titik luka di alat kemaluan korban, tapi itu nanti jadi ranah pertanyaan ke penyidik ke pelaku,” ucap Irwan dikutip dari Kompas.com (22/5/2023).
Namun menurut pengakuan AN, hubungan seksual itu dilakukan tanpa paksaan. “Keterangan dari tersangka, tidak memaksa korban untuk hubungan seksual. Tapi fakta dari pemeriksaan ada luka,” tuturnya.
6. Dugaan penyebab ABK meninggal Kepolisian pun mengungkapkan dugaan penyebab ABK meninggal dunia.
“Dari hasil keterangan lisan yang disampaikan ahli tim forensik bahwa korban diduga meninggal karena afeksia atau gagal napas, mati lemas, dan diduga mengalami keracunan,” terang Irwan.
Setelah dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Elisabeth, korban dipindahkan ke RS Kariadi untuk menjalani pemeriksaan forensik.
“Terkait itu sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan ada 3 item, yakni pemeriksaan mikrobiologi, patologi anatomi dan toxiologi. Oleh karena itu poin ketiga tadi mati lemas, gagal napas, dan keracunan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.