Ambon Terkini
Keluarga Hulaliu di Ambon Gelar Mosonipi
Salah satu penggagas IKHHAR, Jafry Taihuttu mengatakan, istilah mosonipi digunakan lantaran memiliki nilai kultural yang lebih dari pada menggunakan k
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Mosonipi (musyawarah) Ikatan Kekeluargaan Hulaliu Haturessy Rakanyawa (IKHHAR) berlangsung di ruang paripurna DPRD Ambon, Senin (24/4/2023).
Salah satu penggagas IKHHAR, Jafry Taihuttu mengatakan, istilah mosonipi digunakan lantaran memiliki nilai kultural yang lebih dari pada menggunakan kata musyawarah.
“Karena istilah mosonipi itu lebih kultural karena ada nilai adatnya disitu. Ada bagian yang tidak bisa dipisahkan masyarakat,” kata Jafry kepada wartawan.
Dijelaskan, khusus di Ambon ada pemuda pelajar dan para orang tua asal Hulaliu yang tergabung dalam paguyuban ini.
Mereka tersebar di Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Baguala, dan sekitarnya.
Lanjutnya, tujuan adanya IKHHAR untuk saling menjaga tali silaturahmi antar sesama orang Hulaliu dan Hatuhaha yang didalamnya termasuk Hulaliu sendiri, Kailolo, Kabau, Rohomoni, dan Pelauw.
“Kita hanya ingin menjaga silaturahmi karena menjaga silaturahmi bagi orang Hulalui, orang Hatuhaha itu potensi yang tidak bisa dinilai dengan duit. Itu untuk menggerakkan roda membangun di negeri masing-masing yang adalah aset terbesarnya anak negeri di perantauan,” ungkapnya.
Baca juga: H+2 Lebaran, Jalanan Kota Ambon Nampak Lenggang
Lanjutnya, paguyuban serupa juga ada di daerah lain seperti di Makassar dan bahkan ada di Belanda.
“Kalau di Makasar itu sudah sejak tahun 1921. Di Belanda ada Persekutuan Anak Hulaliu juga,” tandasnya.
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, mosonipi ini juga diiringi dengan penampilan dari Yanain Voice Ukulele.
Yanain Voice Ukulele yang terdiri dari anak-anak itu menampilkan nyanyian berbahasa daerah Hatuhaha dan rohani.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.