Kuliner Maluku

9 Menu dalam 1 Gerobak, Bakso Mas Petrick Recommended di Kota Ambon

Gerobaknya mulai melayani pelanggan mulai pukul 18.30 WIT hingga pukul 22.30 WIT saja, itu pun kalau masih ada sebab banyaknya pembeli sehingga sering

|
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Jenderal
KULINER: Bakso Mas Petrick, berlokasi di lorong menuju Islamic Center, Kelurahan Waihaong, jalan Sultan Babullah, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (12/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bagi Anda para pecinta kuliner, wajib coba nih bakso satu ini.

Hadirkan sembilan menu dalam 1 Gerobak, Bakso Mas Petrick banjir pengunjung.

Selain beragam menu bakso yang disediakan, cita rasa kuahnya yang super enak membuat Bakso Mas Petrick menjadi idola para penikmat bakso di kota berjuluk 'Manise'.

Berlokasi di lorong menuju Islamic Center, Kelurahan Waihaong, Jalan Sultan Babullah, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Bakso yang telah ada sejak 2012 silam berjualan setiap hari, namun tutup pada Jumat saja.

Gerobaknya mulai melayani pelanggan mulai pukul 18.30 WIT hingga pukul 22.30 WIT saja, itu pun kalau masih ada sebab banyaknya pembeli sehingga seringkali sudah tutup lebih awal.

"Kita buka seusai Maghrib, sekitaran jam setengah 7 gitu lah. Biasanya tutup jam setengah 11 malam, namun akhir-akhir ini sampai jam 9 lewat sudah habis," ucap Petrick kepada TribunAmbon.com, Minggu (12/3/2023).

Rata-rata sekitar 200 mangkuk laris setiap malam.

Penyebabnya adalah bakso kaki lima satu ini menawarkan harga yang terjangkau dengan kelezatan setara restoran berbintang.

Baca juga: Martabak Gudang Rasa, 72 Rasa tuk Seribu Lidah

"Sengaja kami jual dengan harga terjangkau, biar semua kalangan bisa ikut makan, mulai dari kalangan bawah, menengah sampai atas, bahkan ada beberapa pejabat sering makan di sini," tuturnya.

Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp. 12 hingga Rp. 17 ribu per porsi.

Untuk melayani banyaknya pengunjung, gerobaknya pun sengaja memakai dua panci agar lebih cepat.

"Ini meskipun hanya dipinggir jalan, tapi saking banyaknya pengunjung saya akhirnya menggunakan dua panci agar pengunjung tidak lama mengantre," tandasnya.

Bertahun-tahun berjualan bakso memberikannya banyak pengalaman hingga sekarang.

"Dulu tahun 2007 saya mulai berjualan bakso di Ambon, itu masih gerobak dorong, belum ramai juga seperti ini," cetus pria setengah paruh baya itu.

Lanjutnya, salah satu kunci agar dagangannya selalu ramai adalah mempertahankan rasa.

"Kita harus konsisten soal rasa, kalau rasa mulai berkurang lambat laun pelanggan bakalan lari," ungkapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved