Keindahan Negeri Hukurila, Spot Mancing, Camping hingga Sunrise yang Menawan

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Beragam alasan menjadikan Negeri Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon untuk terus dikunjungi.

Beragam aktivitas pula dapat dilakukan di Negeri Hukurila yang berjarak 14 kilometer dari Pusat Kota Ambon ini.

Deretan pantainya yang menawan, menarik setiap pengunjung yang datang.

Mulai dari Kolam Yarden, Pantai Hukurila, Pantai Werahung yang sedang viral akhir-akhir ini.

Hingga pantai tanpa nama, yang belum diresmikan jadi tempat wisata.

Masing-masing menawarkan keindahannya.

Tentunya, Goa Bawah laut Hukurila yang terkenal diantara para pencari keindahan bawah laut.

Baca juga: Pantai Werahung Hukurila, Surga Tersembunyi di Kota Ambon yang Memesona

Kehidupan lautnya yang cukup terjaga membuat Negeri Hukurila kerap dijadikan tempat memancing.

"Kadang datang mancing disini dengan teman-teman, seru sih," kata Valen kepada TribunAmbon.com, Senin (13/2/2023).

Selain memancing, berkemah di Negeri Hukurila juga menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin menghabiskan malam di Negeri yang berbatasan langsung dengan Laut Banda ini.

Atau bisa juga menginap di villa yang berada dipinggiran pantai, cukup dengan harga sekitar Rp 400 ribu per malam.

Bila sedang mengingap di Negeri Hukurila, sempatkanlah juga untuk melihat matahari terbit atau Sunrise.

Warna keemasan yang mulai muncul di ufuk timur berpadu birunya langit begitu menawan.

Ditambah air laut yang memecah karang dipinggiran pantai memberi suara indah di pagi yang tenang.

Febby, salah satu pengunjung yang menyukai matahari pagi di Hukurila.

Menurutnya, perpaduan alam Negeri Hukurila dan senja pagi menjadi momen yang wajib diabadikan.

Terutama bagi mereka yang menyebut diri pencinta senja.

"Mesti kesini sih, bagus soalnya. Kemarin padahal cuaca kurang bersahabat, tapi matahari paginya tidak mengecewakan," kata Febby.

Ada 2 jalur yang bisa dilalui bila ingin berkunjung ke Negeri Hukurila.

Yang pertama melewati Desa Passo, kemudian melewati Negeru Hutumuri, Negeri Rutong, Leahari dengan waktu tempuh 44 menit atau sekitar 21kilometer.

Jalur kedua, melewati Negeri Soya, kemudian melewati Negeri Naku, Kilang, dan Pintu Masuk Negeri Ema Kecamatan Leitimur Selatan.

Untuk jalur kedua akan lebih mudah bagi pengunjung dari arah pusat kota, karena hanya berjarak 14 Kilometer atau waktu tempuh sekitar 36 menit. (*)