Ambon Hari Ini

15 Warga Ambon akan Dikirim ke Australia tuk jadi Perawat Lansia

15 orang kandidat pekerja migran asal Kota Ambon siap diberangkatkan ke Darwin, Australia untuk bekerja sebagai perawat lansia.

Pemkot Ambon
Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Stiven Patty mengaku siap berangkatkan 15 warga Ambon tuk jadi pekerja lansia di Australia, Senin (6/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - 15 orang kandidat pekerja migran asal Kota Ambon siap diberangkatkan ke Darwin, Australia untuk bekerja sebagai perawat lansia.

Keberangkatan mereka merupakan program hasil kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan Global Labour Solutions (GLS) pada tahun 2021 lalu.

“Pemkot kerjasama dengan recruitmen agent di Darwin, yakni GLS, untuk penempatan tenaga kerja disana. Untuk yang pertama ini mereka akan bekerja sebagai perawat lansia,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Stiven Patty, Senin (6/2/2023).

Dikatakan, dalam persiapan keberangkatan, para kandidat telah dibekali dengan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama 3 (tiga) bulan dan menerima sertifikat.

Baca juga: Warga Maluku Harus Segera Beralih ke 4G, Telkomsel Bakal Nonaktif Jaringan 3G Bulan Ini

Pelatihan K3 ini, lanjutnya, merupakan persyaratan dasar untuk dapat bekerja di Australia.

“Dalam pelatihan tersebut, semua kandidat dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan sehingga diberikan sertifikat oleh penyelenggara pelatihan,” ujarnya.

Selain K3, hal lain yang disyaratkan bagi pekerja migran adalah kemampuan bahasa Inggris lewat International English Langguage Testing System (IELTS),

“IELTS adalah persyaratan untuk bahasa Inggris dimana yang skor yang diminta adalah 5,5. GLS selaku penyelenggara sudah mempersiapkan agar para kandidat yang belum mencapai skor dapat mengikuti training selama 3 bulan sebelum tes,” terangnya.

Menurut Kadis, 15 orang kandidat ibarat pembuka pintu bagi para pekera migran asal Kota Ambon untuk dapat bekerja di luar negeri, khususnya di Australia.

Kedepan, kerjasama Pemkot dan GLS juga akan membuka peluang bagi pekerja tanpa keahlian khusus atau unskilled labour seperti pekerja serabutan di perkebunan.

“Dalam waktu dekat kami akan umumkan proses rekrutmen pekerja migran kepada warga kota Ambon yang berminat bekerja di luar negeri,” katanya.

Lanjutnya, warga Kota Ambon yang berminat mengikuti prorgam ini, tidak perlu khawatir, karena Pemkot telah menjalin MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam rangka penempatan perlindungan kepada pekerja Migran.

Senada dengan Kadis, Direktur GLS, Linda Reeves, menyatakan program kerjasama dengan Pemkot, bertujuan untuk membuka kesempatan bagi pemuda/pemudi kota Ambon untuk dapat bekerja di luar negeri dengan batas usia 23 – 45 tahun.

“Kita upayakan April sudah masuk Australia. Dan program berikut akan kita buka kembali rekrutmen pekerja Asal Ambon karena di Darwin kekurangan karyawan misalnya untuk bekerja di perkebunan,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved