Maluku Terkini

Rakernas BKKBN 2023: Angka Stunting di Maluku Turun

Tren penurunan tersebut serupa di Provinsi Maluku, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendata di 2022 menjadi 26.1 persen dari

Editor: Fandi Wattimena
BKKBN
Rakornas Program Bangga Kencana oleh BKKBN Pusat, bertempat di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta Rabu (25/01/2023). 

TRIBUNAMBON.COM - Prevalensi stunting di Indonesia terus menurun, tercatat di 2021 turun 24.4 persen dan di 2022 menjadi 21.6 persen.

Tren penurunan tersebut serupa di Provinsi Maluku, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendata di 2022 menjadi 26.1 persen dari tahun sebelumnya di angka 28.7 persen.

Angka prevalensi stunting yang berdasar survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 itu diumumkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dilaksanakan oleh BKKBN Pusat, bertempat di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta Rabu (25/01/2023).

Menanggapi itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Sarles Brabar menegaskan penurunan angka stunting di provinsi berjuluk Raja-Raja itu merupakan buah kerja keras semua pihak.

Termasuk dukungan penuh dari masyarakat di 11 kabupaten / Kota.

Apresiasi pun diberikan kepada Widya Murad Ismail selaku Duta Parenting Provinsi Maluku.

Angka prevalensi stunting yang berdasar survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022
Angka prevalensi stunting yang berdasar survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 (BKKBN)

“Terima kasih atas kerja keras dan kecintaannya kepada masyarakat Maluku sehingga tahun 2022 lalu beliau secara mobile turun menjumpai masyarakat di 11 kabupaten/kota di Maluku, untuk melihat dan mengetahui kondisi masyarakat terkhusus anak-anak Maluku yang mengalami resiko stunting,” katanya.

Lanjutnya, motivasi yang diberikan kepada ketua dan pengurus TP-PKK Kabupaten/Kota menjadi semangat tersendiri.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi yang sama pula disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku kepada Pemprov Maluku dan Pemkab/Pemkot pada 11 kabupaten/kota di Maluku, TPPS Provinsi dan 11 kabupaten/kota, serta staceholher lainnya yang tidak sempat disebutkan satu persatu, atas kerja keras dan kerja bersama selama tahun 2022 sehingga Provinsi Maluku mengalami penurunan angka stunting menjadi 26,1 persen,” tandasnya.

Harapan pun diutarakan Sarles, semoga di tahun 2023 ini kerja keras dan kerja bersama semua pihak terus ditingkatkan sehingga harapan Presiden Joko Widodo pada tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen, termasuk di Provinsi Maluku turun menjadi 20 persen dapat tercapai dengan baik.

Diketahui, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Rakernas Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023

Dalam sambutannya, Kepala Negara menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas sebagai kunci sebuah negara untuk berkompetisi dengan negara lain.

"SDM unggul itu menjadi kunci daya saing bangsa," ujar Presiden.

Menurut Presiden, semua negara di dunia saat ini saling berkompetisi dan bersaing satu sama lain di tengah situasi global yang tidak menentu. Semua negara bersaing dalam berbagai hal, mulai dari investasi hingga teknologi.

Oleh sebab itu, Presiden meminta BKKBN dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Di antaranya meningkatkan kualitas keluarga dan menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk. "Saya meyakini 1.2 juta penyuluh yang ada di BKKBN plus pendampingnya mampu melakukan itu," ucap Presiden.

Sementara itu, Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo dalam laporannya menyebut bahwa pencapaian BKKBN dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk ditentukan oleh tingkat fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) yang ditargetkan sebesar 2.1 pada tahun 2024 mendatang.

TFR adalah jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya.

"Akan tetapi dari berbagai hasil pendataan dan juga survei, menunjukan bahwa hari ini angka itu sudah mendekati 2.1," ujar dr. Hasto.

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas keluarga, salah satunya dilakukan BKKBN melalui percepatan penurunan angka stunting. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved