Polsii Tembak Polisi
Ferdy Sambo Ceritakan Detik-detik Penembakan Yosua: Terjadi Cepat Sekali, Tak Sampai Sekian Detik
Ferdy Sambo mengaku panik setelah Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E. Minta ajudannya memanggil ambulans untuk menyelamatkan Brigadir J.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Ferdy Sambo beberkan detik detik penembakan terhadap Brigadir J.
Ferdy Sambo mengaku panik setelah penembakan terhadap Brigadir J dilakukan oleh Bharada E.
Bahkan Ferdy Sambo langsung keluar meminta ajudannya memanggil ambulans untuk menyelamatkan Brigadir J.
Tak hanya itu, dalam sidang Rabu (7/12/2022), Ferdy Sambo juga mengungkap kemarahan sang istri, Putri Candrawathi.
Di hadapan hakim, Ferdy Sambo mengaku saat itu ia berpikir Brigadir J masih bisa dilarikan ke rumah sakit.
Pengakuan ini disampaikan Ferdy Sambo saat dihadirkan sebagai saksi kasus pembunuhan Brigadir J untuk terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.
Mengutip Kompas.com, Ferdy Sambo menceritakan bagaimana detik-detik penembakan Brigadir J.
Sambo mengaku saat itu hanya memerintahkan Bharada E menghajar Brigadir J.
Padahal sebelumnya ia mengakui sempat meminta kesediaan Ricky Rizal dan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Baca juga: Martin Lukas Curiga dengan Sumber Kekayaan Ferdy Sambo: Gaji Rp 35 juta, Belanja Rp 600 Juta?
Baca juga: Ungkapan Hati Ferdy Sambo ke Ajudan dan ART: Saya Mohon Maaf, Adik-adik jadi Sibuk dan Sulit
Baca juga: Ini Profil Lengkap Dua Perwira Polisi Asal Maluku yang Terseret Kasus Ferdy Sambo
"Hajar, Chad! Kamu hajar, Chad! Kemudian ditembaklah Yosua sambil maju sampai roboh, Yang Mulia," kata Ferdy Sambo, Rabu (7/12/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sambo menyebut penembakan Brigadir J terjadi dalam waktu yang sangat cepat hingga membuatnya kaget.
Ia juga mengaku meminta Bharada E untuk menghentikan tembakan.
"Itu kejadiannya cepat sekali, tidak sampai sekian detik. Saya kaget kemudian saya sampaikan 'stop! berhenti!'," katanya.
Sambo juga mengaku panik setelah Brigadir J ditembak Bharada E.
Menurutnya, dari kepanikan tersebut lalu muncul ide skenario tembak menembak.
