40 Hari Kepergian sang Ayah, Tantri Kotak Kembali Teringat Pertemuan Terakhir saat di UGD

TRIBUNAMBON.COM - Semenjak kepergian sang ayah, Tantri Syalindri masih mengingat jelas pertemuan terakhirnya dengan ayahanda di ruang UGD. 

Sesaat sebelum sang ayah meninggal itu di detik terakhir, sang ayah menunggu kehadiran Tantri disana. 

Sang ayah pun meninggal di pelukan Tantri. 

40 hari berlalu, selama 1 bulan ini Tantri membutuhkan perjuangan dalam menata hati dengan cepat. 

Saat dirinya merasa lelah, Tantri selalu teringat kalimat "Pilihan hidupmu adalah tanggung jawabmu". 

Kalimat ini seperti diingatkan bahwa hidup harus terus berjalan. 

Ayahanda akan selalu terkenang di hati, menjaga di alam lain, justru ikatan ini baginya akan terasa dekat dengan doa. 

Tantri menyampaikan bahwa tepat pada perayaan pernikahan papa dan mamanya, dirayakan dengan doa.

"Pah, hari ini sudah 40 hari. Masih terekam jelas pertemuan terakhir di ruang UGD sesaat sebelum papa pergi, di detik2 terakhir ketika menunggu kehadiran Tantri disana dan

menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Tantri. Sebulan ini butuh perjuangan menata hati dengan cepat, setiap merasa lelah selalu teringat kalimat,

“Pilihan hidupmu adalah tanggung jawabmu” seperti diingatkan hidup harus terus berjalan. Papa akan selalu ada di hati, menjaga di alam lain, justru ikatan ini akan terasa dekat dengan doa.

Sampai jumpa di surga Firdaus kelak Pah. Hari ini, tepat perayaan pernikahan Papa dan Mama, kita rayakan dengan doa.

Teruntuk H. Dally Armandi Syambas bin H. Syambas Hanafi, Al-fatihah," tulis Tantri di akun Instagram miliknya. 

Arda Beberkan Suasana 10 Menit Sebelum Ayahanda Tantri Kotak Meninggal Dunia

Tantri mengabarkan bahwa sang ayah meninggal dunia pada hari ini Sabtu (29/10/2022) pukul 5.39 WIB di RS Primaya. 

Bahkan suami Tantri, Arda mencritakan suasana haru dan sempat mengabadikan suasana 10 menit sebelum layar monitor saat ayah Tantri Kotak menunjukkan garis lurus. 

Disebutkan Arda, sebelumnya Tantri sempat lari dari lobby rumah sakit berlaki ke ruangan tempat ayahnya di rawat hanya untuk membisikkan doa dan kata-kata yang diyakini pasti tentang ungkapan sayang, terimakasih, dan kerelaan untuk segera pulang. 

Saat layar monitor menunjukkan detak jantung tampak garis lurus, ibunya menelfon keluarga dan mengabarkan bahwa ayahanda Tantri telah meninggal dunia, dan mohon dimaafkan kesalahannya. 

Dijelaskan Arda, bahwa Allah telah memberikan hadiah berupa waktu yang tepat saat ayahanda berpulang. 

Saat di mana akhir pekan, dirinya dan Tantri bekerja, kali ini dirinya bisa berkumpul semua. 

Arda mengaku bangga sekali dengan kerja sama anggota keluarga sang istri. 

Bahkan adik Tantri rela resign dari pekerjaan demi untuk merawat ayahanda. 

Hal-hal lain yang patut dibanggakan ketika mereka memiliki memori baik untuk memperjuangkan, merawat sampai ayahanda berpulang. 

Arda bahkan sempat melihat Mama, Tantri, dan adik Tantri saling berpelukan di depan jenazah ayahanda. 

Pamandangan ini dinilai sangat indah, bahkan Arda sampai tak ingin merusak momen kebersamaan ini.

"10 menit sebelum layar monitor menunjukkan detak jantung hanya tampak garis lurus.

Anak perempuan tercintanya lari dari lobby RS tunggang langgang hanya untuk membisikkan doa dan kata-kata yg saya yakini pasti tentang ungkapan sayang, terima kasih dan kerelaan untuk segera pulang.

Tuttttttttttttt bunyi itu bergema memenuhi ruangan, disusul mama menelpon keluarga "Mas Dally meninggal dunia, mohon dimaafkan ya salahnya"

Allah memberikan hadiah berupa waktu yg tepat untuk papa pulang. Weekend biasanya kami diluar kota, termasuk @tantrisyalindri yg reschedule manggungnya dan saya yg manggung malam di Anyer bisa dikejar.

Kami kumpul semua, ibarat nganter masih bisa bawain bekel makanan dari kampung, pelukan di teras rumah, candaan singkat yg bakal bikin kangen, dadada di dpn rumah sampai mobilnya belok diujung jalan dan tidak terlihat

Bangga banget sama kerja sama keluarga ini, adikku yg luar biasa baktinya @chef_gilang merawat papa 2 bulan ini merelakan resign dari kerjanya.

Anak perempuannya yg padetnya jadwal minta ampun dgn segala cobaannya masih tetap mengupayakan tenaga pikirannya maksimal untuk papanya.

Apalagi mama yg sabarnya bikin geleng-geleng kepala.

Hal yang patut dibanggakan ketika punya memori baik memperjuangkan, merawat orang-orang tersayang.

Lalu yg membuat saya bergidik di pagi itu adalah melihat pemandangan indah, Mama, Tantri dan adik saling pelukan di depan jenasah papa.

Saya yg selesai mengurus surat kematian terhenyak, tak ingin merusak moment saya hanya senyum dibalik tirai sampai gak terasa mata saya pedas," tulis Arda. 

Tantri Kotak sapaan akrabnya memohon untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya untuk almarhum ayah mertuanya, H. Dally Syambas Bin Syambas Hanafi. 

"Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun

Alluhumghfirlaha warhamha wa'afiha wafuanha

Telah meninggal dunia ayah, kakek, tersayang kami H. Dally Syambas bin Syambas Hanafi pada hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2022 jam 5.39 WIB di RS Primaya.

Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk beliau, Al fatihah," tulis Tantri Kotak. 

(TribunAmbon.com/Sinatrya)