Kenaikan Harga BBM
Selain Bakar Ban, Mahasiswa Unpatti Juga Terlibat Saling Dorong dengan Aparat Kepolisian
Aksi saling dorong terjadi akibat para pendemo sempat ingin memblokade penuh jalan utama di kawasan Poka itu, namun berujung ricuh.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Andri Tri Putra
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) menggelar aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga BBM.
Aksi ini berlangsung di Jalan Ir. M. Putuhena, Poka, Teluk Ambon, Kota Ambon, Rabu (7/9/22).
Pantauan Tribunambon.com di lapangan, pukul 16.30 WIT, para demonstran melakukan aksinya dengan membakar ban.
Aksi tersebut sempat memanas setelah saling dorong antara pendemo dengan aparat Kepolisian terjadi.
Aksi saling dorong terjadi akibat para pendemo sempat ingin memblokade penuh jalan utama di kawasan Poka itu, namun berujung ricuh.
Aksi demonstrasi ini membuat arus lalu lintas menjadi macet.
Pasalnya, yang seharusnya jalan dengan dua jalur ini, sebagian ditempati oleh masa aksi.
Dalam aksi ini, para pendemo menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengambil kebijakan tidak berpihak kepada rakyat.
Menurut mereka, kenaikan harga BBM ini berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk tarif transportasi dan bahan pokok yang kian naik.
"Kami merasa Jokowi telah gagal dalam memimpin negara ini," teriak para Orator.
Demonstran juga meminta Gubernur Maluku, Murad Ismail sebagai perpanjang tangan ke pemerintah pusat agar melihat hal ini dengan serius.
Hingga berita ini ditayangkan para demonstran masih terus menyuarakan aspirasinya.
Sebagai informasi, pada Sabtu (3/9/2022) pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp6.800, dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter. (*)