Maluku Terkini

Mengenal Kain Tenun Ikat Tanimbar yang Dikalungkan ke Jokowi dan Iriana Saat Tiba di Bumi Duan Lolat

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dikalungkan kain tenun saat tiba di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Sumber; Pemprov Maluku
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan istri disambut Gubernur Maluku, Murad Ismail setibanya di Bandara Udara Mathilda Batlayeri, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Provinsi Maluku, Kamis (1/9/2022) sore. 

TRIBUNAMBON.COM - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dikalungkan kain tenun saat tiba di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Kamis (1/9/2022) sore.

Saat turun dari pesawat, Kepala Negara beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dikalungkan kain tenun khas Tanimbar oleh salah satu penari dari Sanggar Tari Malisngorar.

Kepala Negara dan rombongan juga disambut dengan tarian selamat datang di Bumi Duan Lolat.

Kain tenun ikat khas Tanimbar

W. Pattinama dalam tulisannya yang berjudul Kain Tenun Tradisional Tanimbar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat menyebut kain tenun adalah ketrampulan bagi msyarakat Tanimbar sejak dari leluhur mereka.

Kain tenun juga menjadi salah satu komponen yang ada dalam lambang daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang dikenal dengan Kepulauan Tanimbar.

Selain menjadi ciri khas kerajinan, kain tenun juga memiliki nilai adat yang sakral dalam pelaksanaan adat istiadat.

W. Pattinama menulis sejak dulu masyarakat di Tanimbar sudah mengetahui cara menenun.

Mereka akan mengolah daun lontar dan seratnya dianyam hingga menyerupai kain lalu dipakai sebagai penutup tubuh.

Berbeda dengan daerah Maluku lainnya, leluhur orang Tanimbar sudah mengenakan anyaman daun lontar untuk menutupi tubuh mereka.

Dengan perkembangan waktu, mereka memakai kapas untuk dipintal dan dijadikan benang untuk menenun. Kala itu banyak pohon kapas tumbuh di wilayah Pulau Yamdena.

Tak hanya untuk menutupi tubuh, fungsi kain tenun di Tanimbar juga digunakan untuk acara adat seperti kematian.

Saat ada yang meninggal, maka anggota keluarga harus membawa kain tenun.

Hal serupa juga dilakukan saat upacara pernikahan hingga pelantikan kepala desa.

Pada umumnya kain tenun bagi masyarakat Tanimbar dianggap sebagai barang yang cukup berharga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved