Maluku Terkini
Sejumlah Pemuda Ini Demo Minta Djailani Tomagola Dicopot dari Anggota DPRD Maluku Tengah
Sejumlah pemuda menggelar aksi unjuk rasa meminta Djailani Tomagola dicopot dari anggota DPRD Maluku Tengah.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah pemuda menggelar aksi unjuk rasa meminta Djailani Tomagola dicopot dari anggota DPRD Maluku Tengah.
Aksi minta Djalaini Tomagola dicopot itu, berlangsung di DPRD Maluku, Rabu (20/7/2022).
Permintaan Djailani Tomagola dicopot lantaran yang bersangkutan sempat membuat ricuh dalam rapat rolling Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di ruang rapat Komisi IV DPRD Maluku Tengah beberapa waktu lalu.
“Kami meminta agar Djailani Tomagola dicopot dari anggota DPRD Maluku Tengah dan juga dari Ketua DPC Demokrat Malteng,” kata kata Koordinator Lapangan (Korlap), Santos Walalayo kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Cuaca Membaik, Kapal Kecil di Pelabuhan Rakyat Enrico Ambon Diizinkan Berlayar
Mereka menilai, Djailani Tomagola sangat tidak pantas menjabat sebagai seorang wakil rakyat dan juga Ketua DPC Demokrat.
Pasalnya, Djailani terlalu temperamen, dan suka mengeluarkan kata-kata tak pantas serta kerap mengintimidasi jika ada masalah dengan orang lain.
"Saya kenal banyak kader Demokrat, dan tidak seperti Djailani Tomagola. Dia akan memperburuk citra Demokrat,” ungkapnya.
Menurutnya, peristiwa di gedung DPRD Malteng beberapa waktu lalu, tentu sangat mencederai Partai Demokrat itu sendiri.
Sebab, Djailani yang merupakan politisi asal Demokrat, telah dengan sengaja mengajak dua anaknya untuk melakukan tindakan premanisme terhadap dua anggota DPRD Malteng.
"Dari video yang beredar di medsos, jelas terlihat keangkuhan Djailani dan anaknya. Gedung DPRD dibuat seperti ring tinju. Jadi kami mohon ada keseriusan dari DPD Demokrat Maluku atas masalah ini," pintanya.
Dia juga meminta DPD Demokrat Provinsi Maluku segera menyurati Djailani Tomagola untuk kemudian dievaluasi.
Sebab jika tidak, maka dikhawatirkan tindakan ini akan berulang, yang juga kemudian akan mempengaruhi jumlah suara Demokrat.
Diketahui, sejumlah pemuda yang menggelar aksi unjuk rasa tergabung dalam Ikatan Keluarga Kerukunan Tehoru-Telutih Provinsi Maluku. (*)