Viral Fahri Merasa Digagalkan Masuk Bintara Polri, Ternyata Tak Lolos karena Buta Warna Parsial

Zulpan membantah anggapan bahwa Fahri tak lolos Bintara Polri 2022 karena sengaja digagalkan, tetapi tak lolos tes kesehatan karena buta warna parsial

Kolase Instagram @hillarybrigitta/Kompas TV
Zulpan membantah anggapan bahwa Fahri tak lolos Bintara Polri 2022 karena sengaja digagalkan, tetapi tak lolos tes kesehatan karena buta warna parsial 

"Saya siswa Bintara Polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan," kata Fahri saat memperkenalkan diri kepada Kapolri dan Presiden dalam video tersebut.

Fahri mengaku telah dinyatakan lolos dengan peringkat 35 dari 1.200 siswa.

"Saya sudah lulus terpilih, ranking saya 35 dari 1.200 orang dari Polda Metro Jaya. Saya sudah dinas selama 6 bulan dan ketika saya mau berangkat pendidikan, nama saya digantikan orang yang sudah gagal sebelumnya," terang Fahri.

Maka dari itu, Fahri meminta kepada Presiden, Kapolri dan seluruh jajarannya untuk meloloskannya kembali.

"Mohon kebijaksanaannya Pak Presiden dan Pak Kapolri, dan Kapolda dan anggota dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan dalam Polri," pinta Fahri.

Ia pun kembali menjelaskan bahwa dirinya tak jadi mengikuti pendidikan Bintara Polri karena tak lolos di gelombang dua.

"Pada saat pengumuman, bapak Kapolda sendiri yang bilang bahwasanya tidak ada yang digagalkan, tidak ada hal apapun, pasti berangkat gelombang dua. Dan ketika gelombang dua, ketika mau berangkat pendidikan nama saya digantikan oleh orang yang gagal," kata Fahri sambil menangis.

Pernyataan Fahri tersebut menjadi bahan perbincangan yang hangat hingga menarik perhatian anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem, Hillary Brigitta Lasut.

Ia mengunggah ulang video pernyataan Fahri dan menandai Kapolri Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya.

Hillary meminta Polri untuk mengusut tuntas seandainya ada kecurangan dalam proses seleksi Bintara Polri 2022.

"Kami yakin dari jajaran polda dan polri sudah sekuat tenaga mengupayakan yang terbaik untuk menjamin proses seleksi, tapi sekiranya di lapangan ada yang tidak sejalan dengan komitmen pak kapolri dan pak kapolda, biar ditumpas habis, agar tidak merusak mental generasi muda yang mau mengabdikan diri," tulis Hillary.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved