Update Pencarian Putra Ridwan Kamil, Terhambat karena Pepohonan Lebat dan Air Sungai yang Keruh
Kepolisian Swiss menemui kendala dalam proses pencarian Eril, air yang keruh karena lelehan salju dan lebatnya pepohonan di tepi Sungai Aare.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNAMBON.COM - Pencarian terhadap putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril masih terus dilakukan.
Hingga berita ini diturunkan, putra sulung Ridwan Kamil yang terseret arus Sungai Aare di Bern, Swiss itu belum ditemukan.
Pasalnya, kepolisian setempat menemui sejumlah kendala dalam proses pencarian Eril.
Dilansir Kompas.com, Humas Polisi Bern, Patrick Jean mengatakan ada dua kendala yang menyulitkan pihaknya dalam mencari korban hanyut.
Kendala pertama, jelas Patrick, keruhnya air Sungai Aare saat ini yang terjadi karena lelehan salju.
Keruhnya Sungai Aare inilah yang membuat petugas belum berhasil menemukan Eril dalam pencarian yang dilakukan selama enam jam.
Baca juga: Interpol Swiss Diminta Keluarkan Yellow Notice untuk Pencarian Anak Ridwan Kamil
Baca juga: Ramai Disebut Mirip Suami Maudy Ayunda, Ridwan Kamil: Mohon Tidak Memprediksi dan Membuat Spekulasi
Tak hanya air yang keruh, banyaknya pepohonan di sekitar sungai Aare menyebabkan pencarian tak bisa dilakukan di jalur udara dengan helikopter.
Sejauh ini, pencarian hanya dilakukukan di jalur darat dengan jalan kaki dan dengan perahu.
Laporan hilangnya Eril diterima Polisi Swiss kamis (26/5/2022) pagi sekitar pukul 09.45 waktu setempat.
Adapun lokasi tepatnya Eril hilang adalah di Kota Schonau Steg, Bern, Swiss.
Patrick menjelaskan dalam laporan tersebut, ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.
Menurut pantauan kontributor Kompas.com di Swiss, Krisna Diantha, menjelang bulan Juni biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare karena belum musimnya.
Alasan lain yang membuat Sungai Aare belum digunakan untuk berenang adalah air yang masih dingin dan keruh karena lelehan salju serta arusnya yang deras.
“Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu,” kata Krisna.
Selanjutnya, terkait pencarian Eril, Patrick mengatakan akan terus dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.