7 Amalan untuk Wanita Haid dan Nifas di Bulan Ramadan, Tetap Dapat Berkah meski Tak Salat dan Puasa
Mencari berkah dan pahala di bulan Ramadhan tak hanya dengan salat, puasa dan membaca Alquran, ini 7 amalan untuk wanita haid dan nifas saat Ramadhan.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNAMBON.COM - Ramadhan adalah bulan yang baik bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri dengan Allah swt, terutama dengan berpuasa.
Sesungguhnya setiap bentuk ibadah yang dijunjung tinggi di sisi Allah swt akan datang dengan sederet ujian dan tantangan.
Bagi para wanita khususnya, bulan puasa ini akan membawa tantangan tersendiri.
Salah satu tantangan utama yang dirasakan oleh banyak wanita adalah ketidakmampuan untuk berpuasa dan membaca Alquran karena haid dan nifas.
Banyak yang akan merasa sedih dan kecewa karena tak bisa memaksimalkan ibadah dan mengambil berkah dari bulan suci Ramadhan.
Namun, mencari berkah dan pahala di bulan Ramadhan tak hanya dengan shalat, puasa dan membaca Alquran.
Berikut 7 amalan yang bisa dilakukan wanita haid dan nifas di bulan Ramadhan, dikutip TribunAmbon.com dari Muslim.sg.
Baca juga: 250 Paket Takjil Dibagikan Bonek dan Komunitas Trenggalek di Ambon
Baca juga: Cara Khatam Alquran 30 Juz selama 30 Hari di Bulan Ramadhan 1443 Hijriah, Simak Tips Ini!
1. Memberi makan untuk berbuka orang yang puasa
Mungkin ini adalah salah satu cara paling sederhana untuk mendapatkan pahala puasa tanpa melakukan puasa itu sendiri.
Orang yang memberi makan untuk orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang berpuasa.
Zaid bin Khalid Al-Juhani (ra dengan dia) mengatakan, Nabi Muhammad saw bersabda:
ائِمًا انَ لَهُ لُ لاَ الصَّائِمِ ا
“Barangsiapa memberikan sesuatu kepada orang yang berpuasa untuk berbuka, maka baginya pahala yang sama dengan orang yang menjalankan puasanya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang tersebut.” (HR. At-Tirmizi)
Kita cukup menyiapkan atau membeli makanan untuk mereka yang berpuasa dan kita akan mendapatkan pahala yang sama.
2. Berdzikir (Mengingat Allah)
لَا اللَّهِ القُلوبُ
“Sesungguhnya dengan mengingat Allah swt hati menjadi tentram.” (Surat Ar-Ra'd, 13:28)
Ada banyak cara untuk berdzikir kepada Allah swt. Kita bisa melafalkan Nama Agung 'Allah' berulang-ulang atau dengan melafalkan Al-Baqiyat As-Solihat:
'Subhaanallah wal hamdulillaah wa laa ilaaha illallaah Allahu Akbar.'
"Allah bebas dari ketidaksempurnaan; Segala puji hanya milik Allah; Tidak ada tuhan yang benar kecuali Allah; Allah Maha Besar."
Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud Lengkap dengan Doa yang Bisa Dipanjatkan Setelahnya
3. Mengucapkan doa dan ayat-ayat Alquran yang Anda hafal
Kita juga bisa melafalkan salah satu dari banyak doa yang kita tahu.
Ya, beberapa dari Anda akan mengatakan bahwa Anda ingin sekali membaca Alquran tetapi Anda tidak dapat melakukannya.
Ustazah Nurul 'Izzah mengatakan Anda masih bisa membaca Alquran dengan pikiran dan hati Anda, tanpa benar-benar mengucapkannya; itu masih diperbolehkan.
Atau Anda bisa mendengarkan bacaan Alquran yang indah yang begitu enak didengar dan menenangkan hati.
Mengingat Allah dengan hati yang penuh keikhlasan akan memohon rahmat Allah bagi kita.
4. Solawat
Selain berdzikir, cara utama lainnya untuk mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan membaca Solawat untuk Nabi Muhammad saw karena dia adalah orang yang paling dicintai Allah.
Anda juga dapat mendengarkan lagu-lagu tentang Nabi Muhammad saw.
Manfaat membaca solawat begitu banyak yang meliputi dunia dan akhirat.
Adapun kemaslahatan di dunia ini akan selalu kita bimbing oleh Allah swt. Dan untuk kemaslahatan di akhirat, kita akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Tarawih Sendiri di Bulan Puasa
5. Sedekah
Banyak orang yang cenderung lebih dermawan di bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya karena Allah akan meberikan pahala yang berlipat.
Nabi Muhammad dalam sabdanya mengajak umat Muslim untuk memberikan Sadaqah seperti 'angin bertiup' (dalam hal kedermawanannya) terutama selama Ramadhan.
Sedekah tidak hanya dilakukan dalam bentuk uang, tetapi bisa berupa segala bentuk perbuatan baik yang dilakukan untuk membantu dan meringankan kesulitan orang lain.
Ini bisa sesederhana senyuman tulus dan melakukan sesuatu yang bijaksana untuk mencerahkan hari seseorang.
6. Berbagi ilmu di media sosial
Beberapa akan memutuskan untuk menahan diri sepenuhnya dari media sosial selama Ramadhan karena takut membuang-buang waktu dan melakukan dosa.
Namun dengan niat baik dan disiplin, kita tetap bisa menggunakan media sosial, terutama untuk berbagi ilmu yang bermanfaat tentang agama kita dan berita atau informasi lain yang terverifikasi dan bermanfaat.
Hanya dengan mengklik 'bagikan' untuk posting atau artikel yang bagus, seseorang dapat membawa manfaat bagi orang lain dan mendapatkan hadiah. Sederhana bukan?
لَّ لَى لَهُ لُ اعِلِهِ
"Barang siapa yang membimbing seseorang kepada kebajikan, maka dia akan mendapatkan pahala yang setara dengan orang yang mengamalkan perbuatan baik itu." (Sahih Muslim)
Baca juga: Tata Cara Salat Dhuha, Perbanyak Ibadah di Bulan Ramadhan 2021
7. Menahan diri dari berbuat dosa dan melakukan istighfar
Karena makna puasa yang sebenarnya lebih dari sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, lebih penting bagi kita untuk mengendalikan Nafsu (hasrat) kita dari melakukan dosa di bulan yang diberkati ini, baik besar maupun kecil.
Misalnya, menahan lidah kita dari dosa-dosa seperti fitnah, dusta, makian, sindiran, dan obrolan yang tak henti-hentinya.
Buatlah rencana dan menyibukkan diri dengan banyak 'Ibadah dan perbuatan baik sehingga kita menjadi terlalu sibuk untuk berbuat dosa.
Setelah berusaha menahan diri dari melakukan dosa, kadang-kadang kita bisa jatuh dan tersandung.
Apa yang harus kita lakukan?
Jangan lupa untuk segera memohon ampun kepada Allah dan mengucapkan Istighfar ( Astaghfirullaahal-'Aziim ) dengan tulus dari hati kita. S
esungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat.
Bahkan jika kita berpikir kita mungkin tidak melakukan kesalahan pada waktu tertentu dalam sehari, hanya membaca Istighfar karena kita mungkin tidak tahu apakah kita telah melakukan kesalahan di sisi Allah swt, dan juga untuk dosa-dosa masa lalu.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)
