KKB PAPUA
Aksi KKB Papua Tak Terkendali, Jenderal Dudung Serahkan Kondisi Ini ke Panglima TNI
Ditanya skema penanganan wilayah konflik di Papua karena belakangan ini TNI menjadi sasaran KKB, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abd
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Aksi yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin membabi buta.
Banyak warga sipil dan anggota TNI yang terluka hingga tewas gara-gara penyerangan KKB.
Terutama dalam wilayah-wilayah konflik di Papua.
Ditanya skema penanganan wilayah konflik di Papua karena belakangan ini TNI menjadi sasaran KKB, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan jawabannya.
“Kalau itu kaitannya harus Panglima (TNI) yang menjawab,” kata Jenderal Dudung.
Menurut KSAD, tugasnya adalah pembinaan dan mengecek kesiapan anggota TNI AD.
Sedangkan, penanganan KKB merupakan kewenangan Panglima TNI.
“Karena saya hanya pembinaan. Saya hanya mengecek sejauhmana kesiapan anggota kita.
Kalau masalah operasional itu kewenangan Panglima TNI,” jawabnya singkat.

Tukang Ojek jadi Sasaran Tembak, 1 Orang Meninggal Dunia
Buntut penembakan dua tukang ojek di Puncak Jaya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberi instruksi khusus kepada seluruh jajarannya.
Mathius langsung mengambil langkah cepat untuk mengejar pelaku penembakan yang menyebabkan seorang tukang ojek meninggal dunia.
Penembakan yang menewaskan 1 orang tukang ojek, dan satunya luka terjadi pada Selasa ( 12/4) sekira pukul 10.00 WIT.
“Kejadian ini sangat disayangkan karena kita menganggap bahwa Kabupaten Puncak Jaya ini lebih kondusif selama kurang lebih hampir dua tahun,"kata Irjen Pol Mathius D. Fakhiri melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa malam.
Namun, lanjut dia, pada hari ini telah terjadi lagi kejadian penembakan.
Kapolda Papua menjelaskan kejadian itu tepatnya di wilayah antara Burage dan Tinggi Nambut
“Dari kejadian tersebut kita ketahui satu tukang ojek tewas atas nama SL yang mengalami luka tembak pada rusuk bagian kanan," ujarnya.
Selanjutnya, satunya lagi mengalami luka rekoset berinisial SDP suku Makassar yang masih dalam keadaan sadar dan sementara masih dalam penanganan di Rumah Sakit Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Mulia.
"Saya sudah memerintahkan kepada Kapolres untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat atau Bupati untuk melakukan langkah-langkah cepat guna meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Tapi juga, kata dia, situasi itu tak lagi berkembang ditempat-tempat lain.
“Kami dari Polda Papua akan kembali melakukan penebalan perkuatan Anggota khususnya di Kabupaten Puncak Jaya agar kita bisa melakukan monitoring," ujarnya.
"Nantinya kita akan menempati kembali posisi yang dulunya terdapat anggota yakni di Burage dan Kulirik,"ujarnya.
"Kita berharap dengan adanya penebalan ini, nantinya bisa melakukan pengawasan kepada kelompok yang ingin membuat gaduh di Kabupaten Puncak Jaya yang sudah tenang dan begitu juga di wilayah lainnya,” katanya.
Irjen Mathius Fakhiri mengatakan di daerah Puncak Jaya dulunya adalah salah satu tempat gangguan KKB yang cukup besar dan memang beberapa waktu lalu sudah bergeser ke Kabupaten Puncak.
“Kami sangat berharap agar tidak ada lagi kejadian seperti ini sehingga saya sudah memberikan penekanan kepada Kapolres agar melakukan langkah-langkah cepat,"ujarnya.
"Saya juga mengingatkan kepada para pencari nafkah, pekerja tukang ojek agar betul-betul mempertimbangkan keselamatan diri,"katanya.
Lanjut dia, lantaran mereka sudah lama disana dan sudah mengetahui mana yang rawan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.
"Memang Puncak Jaya ini kami tidak melakukan pengawasan yang super ketat karena sudah dua tahun ini situasi di kabupaten itu cukup kondusif serta aman dan nyaman,"ujarnya.
Namun dengan adanya kejadian ini, menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan bila lantaran harus kembali meningkatkan kewaspadaan.
Ia berharap daerah-daerah lain tidak terjadi gangguan-gangguan seperti ini agar aktivitas masyarakat lancar.
Sehingga, tambah dia, ekonomi bisa tumbuh dengan baik seperti di kabupaten yang selama ini aman terkendali.(*)
(TribunAmbon.com)(Tribun-Papua.com)