Virus Corona

Tiga Indikator yang Dikejar Pemerintah saat Bulan Ramadhan saat Masa Pandemi Covid-19

Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.332 kasus dan 7.871 pasien sembuh, Kamis (31/3/2022).

Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
Freepik.com
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. 

TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah rilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia Kamis (31/3/2022).

Ada tambahan kasus Covid-19 berkurang dibanding sebelumnya, yang berada di angka 3.840 kasus.

Artinya, tambahan kasus baru pun berkurang 508 pasien dibandingkan pada Rabu (30/3/2022) kemarin.

Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 6.012.818 hingga sore ini.

Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 7.871, sehingga totalnya mencapai 5.750.802 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 89 jiwa.

Jadi, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 155.089 jiwa.

Adapun total kasus aktif di Indonesia sebanyak 106.927 orang.

Terkait vaksinasi, sudah lebih dari 155 juta warga Indonesia telah mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19 hingga Kamis siang.

Dikutip dari situs Kemenkes, total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 196.534.266 orang.

Kemudian, sebanyak 159.325.260 dosis kedua telah disuntikkan ke warga. 

Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, saat ini sudah disuntikkan ke 22.215.377 orang.

Baca juga: Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin, 21 Maret 2022:20.888 Sembuh dan 154 Meninggal Dunia

Baca juga: Sebaran Virus Corona di Indonesia 5 Maret 2022: Ada 30.156 Kasus Baru, 46.669 Sembuh

Baca juga: 128 Pegawai Kemenkumham Maluku Jalani Tes Rapid Antigen, Nurka; Untuk Memutus Mata Virus Covid-19

Tiga Indikator yang Dikejar Pemerintah saat Bulan Ramadan di Masa Pandemi Covid-19

Diberitakan Tribunnews.com, Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menyampaikan perkembangan Covid-19 terkini.

Sebelumnya, ia mengingatkan ketika mendekati bulan Ramadan, Wiku menyebutkan semaksimal mungkin harus menekan risiko penularan.

Setidaknya, ada tiga indikator yang perlu terus dipantau dan upayakan bersama.

Pertama, angka reproduksi virus yang harus ditekan.

Kedua, positif rate yang harus diturunkan di saat testing terus ditingkatkan.

Ketiga, program vaksinasi yang juga harus ditingkatkan pemerintah.

Terkait faktor yang pertama, pengukuran epidemiologi yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.

"Kabar baiknya, dibandingkan angka reproduksi virus di 10 Maret lalu, angka per 24 Maret menujukkan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).

Penurunan paling besar berada di Nusa Tenggara, yakni dari 1,14 jadi 1,01.

Saat ini, berdasarkan data mingguan di tingkat nasional, positivity rate sebesar 5,20 persen.

Angka tersebut, turun jika dibandingkan pada angka sebelumnya yaitu 8,81 persen.

Bahkan, angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen.

"Sayangnya orang diperiksa baik PCR mapun antigen mengalami penurunan. Di minggu ini, total jumlah orang diperiksa 700 ribu. Untuk tes PCR 185 ribu dan antigen 517.000," jelas Wiku.

Menurutnya, data ini terbilang rendah mengingat di puncak Omicron lalu, jumlah orang diperiksa lebih dari 2 juta.

Pada tes PCR menyumbang 650 ribu dan antigen 1,4 juta.

Lalu, yang terakhir adalah vaksinasi Covid-19.

Saat ini, vaksinasi dosis pertama di tingkat naisonal mencapai 72 persen populasi, sedangkan dosis dua 58 persen dari total populasi.

Di sisi lain, vaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai di angka 7 persen dari populasi.

Adapun total target vaksinasi untuk lansia yaitu 21,5 juta lansia, dosis satu telah mencapai 79 persen.

Sementara dosis kedua mencapai 60 persen dan booster mencapai 10 persen dari kelompok lansia.

Melihat perkembangan tersebut, Wiku menyampaikan, perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang.

"Tentunya, kegiatan ibadah akan maksimal apa bila dilakukan dalam keadaan aman dari Covid-19. Yaitu saat penularan di tengah masyarakat menurun, lalu jumlah orang yang divaksin dan booster meningkat," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved