Maluku Terkini

LIRA Minta Tertibkan Aktivitas Ilegal di Gunung Botak, Ohoirat Ngaku Tidak Mudah

Permintaan tersebut disampaikan melalui pernyataan sikap Koordinator LIRA, Bahta Gibrihi kepada Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Fandi Wattimena
Sumber: Humas Polres Pulau Buru
Sejumlah aparat gabungan tengah patroli di area tambang liar di Gunung Botak, Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Dewan Pengurus Wilayah Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) minta Kapolda Maluku menangkap para penambang ilegal yang beraktivitas di kawasan pertambangan emas Gunung Botak, Kabupaten Buru.

Permintaan tersebut disampaikan melalui pernyataan sikap Koordinator LIRA, Bahta Gibrihi kepada Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat di ruang kerjanya, Senin (20/12/2021).

Saat menemui Kabid Humas, sejumlah pengurus LIRA mempertanyakan status tambang emas di Gunung Botak.

Mereka meminta agar penambang emas yang beraktivitas menggunakan bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida segera ditangkap.

Bagi LIRA, penambang emas ilegal itu merusak lingkungan, khususnya di area sungai Anahoni maupun di dataran Waeapo.

Dalam tuntutan sikap itu, LIRA juga meminta Kapolda Maluku mengevaluasi Kapolres Pulau Buru, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam dan Kapolsek Waeapo.

Pasalnya, hingga kini aktivitas ilegal masih terjadi.

Baca juga: Kasrul Selang Diberhentikan dari Posisi Sekda Maluku Sehari Jelang Pelantikan Sekot Ambon

Baca juga: 132 Polisi Diterjunkan untuk Amankan Natal dan Tahun Baru di Pulau Buru

Bahkan, nama sejumlah pemilik tong atau bak rendaman emas ilegal juga disebutkan dalam pertemuan tersebut.

Berharap mereka bisa diamankan karena aktivitas terlarang itu.

“Diantaranya, Anca, Juma, Haji Sultan, Haji Komar, Haji Anas, Adam Malik, Wawan, Edo, Daeng Entong, dan Daeng Haris,” sebutnya.

Menyikapi itu, Kabid Humas Polda Maluku, M. Rum Ohoirat, mengapresiasi sikap LIRA yang aktif menyuarakan persoalan lingkungan.

"Saya memberikan apresiasi kepada adik-adik sebagai generasi muda yang mempunyai rasa kepedulian terhadap Gunung Botak," kata Rum saat menerima kedatangan pengurus Pemuda Lira.

Menurut Roem, sejak 2017 pihaknya telah menyisir dan membersihkan kawasan Gunung Botak dari aktivitas ilegal.

Ribuan penambang pun sudah keluar dari area Gunung Botak.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved