Eks Pegawai KPK Jadi ASN Polri
Kapolri Resmi Melantik Novel Baswedan dan 43 Eks Pegawai KPK, Tak Ragukan Rekam Jejaknya
Terima tawaran jadi ASN Polri, Novel Baswedan langsung ditugaskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di sektor pemberantasan korupsi
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Sebanyak 44 eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri, usai menunggu cukup lama.
Diketahui, awalnya pelantikan ini bakal dilangsungkan pukul 09.00 WIB, Kamis (9/12/2021).
Meski para perwakilan eks pegawai KPK sudah hadir sedari pagi, mereka harus menghadapi dua kali perubahan jadwal.
Usai diganti pukul 13.00, pada akhirnya mereka baru dilantik pada pukul 15.30.
Saat melantik, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengaku tidak meragukan rekam jejak mereka yang pernah mengabdikan diri di lembaga antirasuah.
Baca juga: Kapolri Minta Novel Baswedan dkk Bantu Memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi Indonesia
Bergabungnya Novel Cs dinilai akan memperbaiki indeks persepsi korupsi di Indonesia.
"Tentunya dengan kehadiran seluruh rekan-rekan dengan rekam jejak yang saya tidak ragukan lagi. Saya yakin rekan-rekan akan perkuat organisasi Polri dalam rangka lakukan pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana negara kita saat ini sedang hadapi posisi sulit," ujar Sigit, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/12).
"Kita tahu indeks persepsi korupsi Indonesia menurun dari 88 menjadi 102. Ini menjadi tantangan kita semua khususnya Polri, untuk memperbaiki indeks persepsi korupsi ini. Dengan bergabungnya rekan-rekan, kami yakin bahwa indeks persepsi korupsi akan bisa kita perbaiki," imbuhnya.
Usai menerima nomor induk pegawai di Korps Bhayangkara, Novel Cs lantas akan mengikuti pelatihan dan pendidikan selama 14 hari di Pusdikmin Bandung.
Baca juga: Kapolri Ungkap Rencana Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi, Bakal Diisi Novel Baswedan Cs?
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkap mereka akan ditempatkan sesuai dengan kompetensi atau latar belakang yang dimiliki.
Menurut jenderal bintang dua itu, nantinya Polri bakal menempatkan Novel Baswedan dan rekan-rekannya pada jabatan fungsional dalam satuan kerja (Satker) Mabes Polri.
Satker ini bakal berada dibawah perintah langsung Kapolri serupa dengan Densus 88 Antiteror Polri.
Hanya saja Dedi menegaskan penempatan para eks pegawai KPK akan mempertimbangkan kompetensi masing-masing dan latar belakang mereka.
"Penempatannya adalah jabatan fungsional yang ada di Satker Mabes Polri. Nanti dia (Satker) ini sama dengan Densus 88, masih di bawah Kapolri. (Penempatan) Sesuai dengan latar belakang pendidikan, sesuai dengan kompetensi. Kemarin sudah dilakukan mapping, uji kompetensi itu untuk menyiapkan jabatan sesuai kompetensi," kata Dedi.
Ditemui pascapelantikan, Novel Baswedan mengungkap belum mengetahui tugas apa yang bakal menantinya.
Saat ini dia hanya fokus mengikuti pelatihan selama 14 hari.
Meski tertutup masker, saat itu terlihat jelas bentuk wajah Novel yang menyampaikan pernyataan dengan senyum lebar.
Eks penyidik senior KPK itu menjelaskan bahwa dirinya tak lagi menjadi penyidik.
Usai menjadi ASN Polri, Novel menyebut bakal berada di divisi pencegahan tindak pidana korupsi.
"Posisi kami pencegahan. Saya sudah tegaskan di beberapa statement, kami posisinya pencegahan, itu dulu ya," kata Novel seraya meninggalkan lokasi.
Koleganya yakni Yudi Purnomo, eks Ketua Wadah Pegawai KPK, terlihat sumringah usai dilantik menjadi ASN Polri.
Menurutnya panggilan dari Korps Bhayangkara ini harus disikapi serius usai dirinya diberhentikan KPK pada 30 September lalu.
"Intinya kami sudah siap. Dan seperti disampaikan Kapolri tadi, kami sudah menjadi keluarga besar Polri. Sehingga kami harus membuktikan kontribusi kami kepada kepolisian, yang tentu merupakan kontribusi terhadap bangsa ini," kata Yudi.
Terkait posisinya nanti, Yudi tak menutupi keinginan untuk masih bersinggungan dengan seputar pemberantasan korupsi.
Sebab pengalaman yang didapat selama mengabdi di lembaga antirasuah tentu bakal menjadi keuntungan tersendiri bagi Polri.
"Tentu saja (saya berharap) yang terkait dengan pemberantasan korupsi. Karena kompetensi dan pengalaman saya ketika menjadi penyidik yang telah bekerja di KPK selama 14,5 tahun. Saya yakin kepolisian memiliki tempat dan posisi buat kami," ucapnya.
Kapolri Langsung Tugaskan Novel Baswedan di Korps Pemberantasan Korupsi, Bentuk Satker Baru?
Terima tawaran jadi ASN Polri, Novel Baswedan langsung ditugaskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di sektor pemberantasan Korupsi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan akan membentuk satuan kerja (Satker) baru di tingkat Mabes Polri.
Nantinya, satuan kerja tersebut akan langsung di bawah komando dirinya.
Adapun satuan kerja yang dimaksud adalah Korps Pemberantasan Korupsi.
Hal itu diungkapkan Sigit saat memimpin pelantikan 44 eks pegawai KPK jadi ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (9/12/2021).
"Ke depan saat ini kami sedang lakukan perubahan terhadap Dittipidkor akan kita jadikan Kortas Tipikor. Sehingga di dalamnya berdiri divisi-divisi lengkap mulai dari pencegahan, kerjasama sampai dengan penindakan," kata Sigit.
Di dalam Kortas Tipikor itu, kata Sigit, nantinya akan ada divisi-divisi mulai dari pencegahan hingga penindakan.
Namun, dia masih belum menjelaskan secara rinci apakah Novel Baswedan Cs akan ditempatkan di Kortas Tipikor tersebut.
"Di dalamnya berdiri divisi-divisi lengkap mulai dari pencegahan kerja sama hingga penindakan," jelasnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Kortas Tipikor yang akan dibentuk oleh Kapolri itu akan dipimpin oleh Jenderal bintang dua.
"Nanti akan ditingkatkan, jadi bukan bintang satu nanti di bintang dua. Nanti sambil menunggu itu mereka udah memiliki ruang jabatan masing-masing," ucap dia.
"Direktorat Tipikor akan dibesarkan menjadi organisasi yang lebih tinggi lagi. Itu lah deputi-deputi, deputi penindakan, deputi pencegahan, deputi kerja sama antar lembaga kemudian ada satu deputi lagi," tambahnya.
Di sisi lain, Dedi menyampaikan 44 mantan pegawai KPK nantinya akan ditempatkan dalam satuan kerja (Satker) di tingkat Mabes Polri sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
"Sesuai kompetensi, kan ada latar belakang yang beda-beda ada SDM ada di satker lain," tukasnya.
Novel Baswedan Blak-blakan Soal Alasan Mau Jadi ASN Polri

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membeberkan alasannya mau menjadi ASN Polri.
Seperti diketahui, Novel Baswedan termasuk dalam 44 eks pegawai KPK yang bersedia menjadi ASN di institusi Polri.
Sebelum dilantik, Novel Baswedan dkk telah melalui proses sosialisasi dan tes asesmen.
Novel pun menyebut, tugas-tugas yang masih berkaitan dengan upaya pemberantasan Korupsi menjadi alasan dirinya mau jadi ASN Polri.
“Pak Kapolri menyampaikan tawaran untuk kami dimungkinkan untuk diterima sebagai ASN Polri, tentu dengan tahapan-tahapan yang dibenarkan,” kata Novel Baswedan ketika menjadi narasumber di kanal YouTube Karni Ilyas Club, Rabu (8/12/2021).
“Pada saat itu kami juga mengetahui bahwa nantinya tugas-tugasnya dalam rangka upaya untuk memberantas Korupsi di bidang pencegahan, saya kira itu tawaran yang luar biasa,” lanjutnya.
Novel Baswedan juga mengungkapkan keinginan bisa kembali ke KPK.
Oleh karena itu, ia dan 43 eks pegawai KPK melihat status sebagai ASN Polri merupakan kesempatan untuk bisa kembali memperkuat lembaga antirasuah tersebut.
“Jadi saya pikir dengan hal itu, kami memandang bahwa ini adalah positif, dan upaya untuk memberantas Korupsi ke depan,”
“Suatu saat seandainya kami melihat bahwa pimpinan KPK-nya sudah ada yang sungguh-sungguh untuk mau memberantas Korupsi, tentu kami melihat peluang untuk kembali ke KPK menjadi mungkin, karena sama-sama jadi ASN,” kata Novel Baswedan.
Adapun Novel Baswedan dan 43 eks pegawai KPK dilantik sebagai ASN Polri, Kamis (8/12/2021).
Pelatikan Novel Baswedan dkk bertepatan dengan momentum Hari Antikorupsi Sedunia.
(TribunAmbon.com)(Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)