Nataru 2022
Pohon Natal dari Botol Bir Ada di Karang Panjang - Ambon
Sebut saja di sepanjang kawasan Hunut Kecamatan Teluk Ambon, kawasan Galala Kecamatan Sirimau hingga sepanjang jalan di Kecamatan Nusaniwe.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Nuansa natal dan tahun baru semakin terasa tiga pekan menjelang hari besar keagamaan umat Kristiani itu.
Pernak-pernik natal ramai menghiasi jalanan Kota Ambon.
Sebut saja di sepanjang kawasan Hunut Kecamatan Teluk Ambon, kawasan Galala Kecamatan Sirimau hingga sepanjang jalan di Kecamatan Nusaniwe.
Pohon natal berbagai ukuran kokoh, gemerlapan hiasi malam.
Namun siapa sangka, pernak-pernik natal itu malah terbuat dari sampah dan bahan tidak terpakai lainnya.
Seperti pohon natal di di Kelurahan Amantelu, Karang Panjang yang terbuat dari botol bir bekas.
"Kami membuat pohon natal dari botol bir karena banyak botol bir disini. Jadi kami manfaatkan supaya unik dan berbeda dari tempat lain." Ujar salah satu pemuda AMGPM Ranting Via Dolorosa, Dedy Maliombo kepada TribunAmbon.com, Kamis (2/12/2021) malam.
Dijelaskan, lebih dari 100 botol bir digunakan untuk merangkai utuh pohon natal berukuran hampir 3 meter itu.
Baca juga: Serahkan Jabatan Sekot ke Rulien Evrien Purmiasa, A.G Latuheru; Saya Siap Bantu
Baca juga: Pimpin Misi Dagang di Maluku, Gubernur Jawa Timur Disambut Sholawat
Dalam pengerjaannya, warga bergotong royong, mulai dari mengumpulkan bahan, merangkai hingga pemasangan rangkaian lampu hias.
Tidak hanya para lelaki, para perempuan juga ikut membantu dengan menyiapkan makanan dan minuman.
"Proses pengerjaannya tiga hari. Itu anak-anak sampai orang dewasa mengerjakannya. Ibu-ibu disini juga memasak untuk memberi makan kami yang bekerja," imbuh pemuda 20 tahun itu.
Menurutnya, tidak hanya soal memeriahkan natal, membangun kebersamaan diatara sesama juga menjadi nilai yang didorong dalam kegiatan tersebut.
Warga pun tampak antusias dan dalam tiga hari pengerjaan, pohon natal berbahan botol bir berdiri hiasi malam di Karang Panjang.
"Karena kerja sama jadi semuanya lancar tapi ada sedikit hambatan seperti cuaca dan kabel yang gangguan jadi bisa bikin koslet lampu," tandasnya. (*)
Berita ini ditayangkan berdasarkan hasil liputan mahasiswa magang asal Universitas Pattimura Ambon; Nisa Atin Nur Oktavia.