Ambon Terkini

Meggy Sesalkan Tidak Ada Warga Pisahkan Penganiayaan Remaja di Ambon

Kasus penganiayaan yang melibatkan dua remaja wanita di kawasan Galunggung, Kota Ambon beberapa waktu lalu disesalkan sejumlah pihak.

Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
Screenshot video
Sebuah video aksi perundungan di Ambon tengah viral di media sosial. Remaja perempuan dipukul dan dijambak hingga jatuh ke aspal. 

Laporan Wartawan Tribun Ambon.com, Ridwan Tuasamu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kasus penganiayaan yang melibatkan dua remaja wanita di kawasan Galunggung, Kota Ambon beberapa waktu lalu disesalkan sejumlah pihak.

Termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (P3AMD) Kota Ambon, Meggy Lekatompessy.

Salah satu hal yang disesalkan selain perilaku penganiayaan adalah tidak adanya satu pun warga yang memisahkan.

"Cukup disesalkan juga kalau tidak ada yang memisahkan padahal mereka lihat," kata Lekatompessy kepada TribunAmbon.com, Rabu (1/12/2021).

Menurutnya, sikap peduli terhadap lingkungan sekitar itu sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dengan begitu, ketika melihat kejadian seperti itu harusnya dilerai bukan ditinggalkan begitu saja untuk memastikan korban tidak semakin menderita.

"Sikap peduli dengan yang terjadi lingkungan sekitar itu sangat harus dimiliki," ujarnya

Meski tidak ingin masuk terlalu jauh pada kasus tersebut, dia mengaku hal itu merupakan tindakan yang tidak terpuji.

Saat ini pelaku yang masih masuk kategori anak itu sedang dalam pendampingan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Ambon.

Dia menjelaskan, selain untuk memastikan pelaku tetap mendapatkan haknya, pendamping dilakukan juga guna memberikan wejangan positif kepadanya.

Agar dilain waktu kejadian serupa tidak terulang lagi kepada dirinya.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved