Nasional

Banyak Hambatan, Koordinasi Pemerintah soal Program Khusus Lansia Dinilai Kurang

Direktur Eksekutif Yayasan Emong Lansia, Eva Sabdono menilai, koordinasi antar-kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan lain dalam mengefektifkan

Editor: Adjeng Hatalea
(UNSPLASH/EDUARDO BARRIOS)
Ilustrasi Lansia 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Direktur Eksekutif Yayasan Emong Lansia, Eva Sabdono menilai, koordinasi antar-kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan lain dalam mengefektifkan berbagai program dan kebijakan pemerintah terhadap kelompok lanjut usia (lansia) sangat kurang.

Yayasan Emong Lansia melihat ada berbagai ekslusi atau hambatan yang masih dihadapi lansia di berbagai sektor. Padahal, sudah banyak program dan kebijakan pemerintah serta masyarakat yang diperuntukkan bagi lansia.

"Eksklusi ini terus terjadi karena berdasarkan pengamatan kami ada koordinasi yang kurang baik antara kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan lainnya," kata Eva di acara Pembukaan dan Diskusi Publik Rangkaian Konferensi Nasional Mengenai Perlindungan Lansia, Rabu (22/9/2021).

Yayasan Emong Lansia mengharapkan pemerintah dapat mendorong kelompok lansia untuk hidup sehat, produktif, dan sejahtera.

Apalagi, hambatan lainnya yang dihadapi hingga saat ini adalah data terpilah lansia yang kurang akurat dan komprehensif.

Kemudian, adanya relasi sosial yang timpang di masyarakat seperti ketelantaran dan kekerasan kepada lansia.

"Lemahnya data terpilah mengakibatkan realita situasi lansia kurang dapat dilihat secara komprehensif sehingga belum menjadi prioritas dalam rencana pembangunan nasional," kata dia.

Eva pun mengaku tidak setuju apabila lansia selalu dikatakan sebagai beban.

Baik itu ekonomi maupun sektor-sektor lainnya. Padahal, kata dia, tidak ada realita yang komprehensif mengenai situasi lansia.

"Seharusnya program perlindungan lansia sesuai hak-haknya harus berkesinambungan dan harus menjadi bagian penting dan terintegrasi dalam program pembangunan nasional," ucap Eva.

(Kompas.com / Deti Mega Purnamasari / Bayu Galih)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved