Pemulihan Ekonomi Nasional

Atasi Dampak Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19, Negara Ambil Alih Tanggung Jawab  Perekonomian

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Kementerian Keuangan RI, menyampaikan pemerintah terus melakukan upaya penanganan kesehatan dan mengatasi dampak sosial

Penulis: Salama Picalouhata | Editor: Adjeng Hatalea
Tribun Ambon
LENGGANG - Suasana di pusat ekonomi utama Kota Ambon di H-3 Libur Politik Lokal Nasional 9 Desember, pada Jl Sam Ratulangi, Pelabuhan Yos Sudarso, Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Minggu (6/12/2020) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Salama Picalouhata

TRIBUNAMBON.COM - Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak bagi sektor kesehatan, namun juga bagi sektor ekonomi.

Pemerintah tak lepas tanggung jawab dengan dampak buruk pandemi Covid-19 bagi kehidupan ekonomi masyarakat.

Pemerintah menyiapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bisa dirasakan langsung sampai tingkat bawah.

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Kementerian Keuangan RI, menyampaikan pemerintah terus melakukan upaya penanganan kesehatan dan mengatasi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19.

“Di saat seperti ini, negara hadir mengambil alih sebagian besar tanggung jawab  perekonomian dengan meluncurkan berbagai stimulus ekonomi,” ujarnya dalam Dialog Produktif  KPCPEN yang disiarkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6).

Baca juga: UPDATE 5 Juli: Lagi, 278 Orang Terpapar Covid-19 di Maluku, 3 di Antaranya Meninggal Dunia

Lanjutnya, Program PEN dihadirkan pemerintah untuk menstimulasi perekonomian nasional, mempertahankan daya beli masyarakat, serta menyokong sektor perekonomian penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurut Yustinus, pemerintah terus memperkuat stimulus ekonomi kepada pelaku UMKM  dan industri, juga memperkuat perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah dengan  menggelontorkan jaring pengaman sosial dengan beragam skema dan saluran.

“Sektor yang  masih bisa bergeliat, kami fasilitasi. Sedangkan sektor yang terdampak berat, kita beri dukungan,”  ujar Yustinus.

“Yang mampu beradaptasi dengan baik, merekalah yang  akan bertahan. Negara juga melakukan hal yang sama, sehingga anggaran belanja negara kita  realokasi dan fokuskan ulang untuk anggaran penanganan COVID-19. Sebanyak 40 Juta KK atau  sekitar 120-140 juta jiwa di seluruh Indonesia saat ini sudah mendapatkan jaring pengaman sosial  dengan beragam skema,” terang Yustinus.

Untuk program PEN, kata Yustinus, sudah banyak digelontorkan kepada masyarakat. “Untuk  bantuan produktif bagi UMKM berupa modal, subsidi bunga dan penundaan pembayaran kredit  bisa menghubungi Kementerian Koperasi dan UKM, lembaga keuangan seperti Pegadaian,  bank-bank BUMN, dan lain-lain.

Kemudian untuk intensif perpajakan bisa menghubungi Ditjen  Pajak Kemenkeu, sedangkan bantuan-bantuan lain tersebar di berbagai kementerian dan  lembaga lainnya,” jelas Yustinus. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved