Maluku Terkini
Wagus Hidayat; Dulu Jual Bensin Botolan, Jadi Pilot, Kini 4 Pesawatnya Jelajahi 10 Bandara di Maluku
Menjadi pilot dan memiliki pesawat terbang bukanlah mimpi Haji Wagus Hidayat (45).
Penulis: Nur Thamsil Thahir | Editor: Salama Picalouhata
TRIBUNAMBON.COM - Menjadi pilot dan memiliki pesawat terbang bukanlah mimpi Haji Wagus Hidayat (45).
Awal dekade 1990-an dia masih jadi kondoktur bus di Makassar.
Awal dekade 2000-an, Wagus masih jualan bensin botolan di Wamena, pegunungan tengah Papua.
Baca juga: 270 Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Bulan Juni, Ambon Rentan Zona Merah
Namun, sebuah ‘peristiwa di Papua” mulai mengubah nasibnya.

Tiga tahun terakhir, Presiden Direktur SAM Air, coba ‘merintis jejak’ Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air.
Enam pesawat terbang jenus propeller-nya kini meladeni charter flight, layanan penerbangan tak terjadwal di Papua.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Ambon, Fasilitas Rumah Sakit Darurat Penuh
“Aminnn, saya belum ada apa-apanya dibanding Ibu Susi,” ujar Wagus, merespon identifikasi jejak kariernya yang mirip mantan menteri Kelautan dan Perikanan (2014-2019) itu.
Sejak awal tahun 2021 ini, dia dapat mandat dari pemerintah untuk melayani penerbangan terjadwal di 10 bandara perintis di gugus Kepulauan Maluku.
Pria kelahiran Wamena, Papua, 16 Agustus 1975 ini berharap, kepercayaan dari pemerintah menggarap penerbangan perintis di timur Indonesia menjadi ajang pembelajaran baru di bisnis aviation ini.
Baca juga: Soal Dosen Aniaya Mahasiswa, Fisip Unpatti Akan Ambil Langkah Tegas
Wagus meyakini, kerja keras, kemauan belajar, jujur, dan menanam benih kebaikan ke orang sekitar adalah jembatan sukses.
“Saya ini pernah dagang sirih pinang di Wamena, jual bensin botolan di Puncak Jaya, bahkan jadi kondektur bus di Makassar,” ujar Ketua Badan Pengurus Cabang Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jayapura ini kepada Tribun di kedai kopi, Jl Fleteweu, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (22/6/2021) malam lalu.

Meski sudah memiliki enam pesawat propeller dan jadi anggota DPRD, hidup Haji Wagus tetap riang, mengalir, dan tetap bergaul dengan orang kebanyakan.
“Kalo pas ada waktu, ayo sudah minum kopi,” ujarnya.
Baginya, mengenalkan teman ke teman lainnya adalah cara awal membangun jejaring kebaikan.
Baca juga: Target Seribu Orang Per Hari, Polres Pulau Buru Gencar Vaksinasi Masal