Nasional

Kemenkes Jelaskan Alasan Hasil Swab Antigen Dicantumkan di Laporan Harian Covid-19

Akan tetapi apabila hasil swab antigen negatif tetapi individu menunjukkan gejala yang mengarah kepada Covid-19, maka dia harus dicek ulang dengan tes

Editor: Adjeng Hatalea
(SHUTTERSTOCK)(KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)
Ilustrasi rapid test antigen 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan mengapa saat ini data pemeriksaan Covid-19 nenggunakan swab antigen dimasukkan ke dalam laporan harian Covid-19.

Menurut Nadia, sama halnya dengan swab PCR, swab antigen bertujuan mendiagnosis Covid-19.

"Karena sama-sama untuk diagnosis," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/6/2021). Dia pun menegaskan bahwa apabila seseorang dinyatakan positif dalam tes antigen, maka yang bersangkutan dipastikan positif Covid-19.

Akan tetapi apabila hasil swab antigen negatif tetapi individu menunjukkan gejala yang mengarah kepada Covid-19, maka dia harus dicek ulang dengan tes swab PCR.

Baca juga: UPDATE Corona di Maluku: Tambah 24, Terbanyak dari Ambon, Total Kasus Capai 8.082 Per 21 Juni 2021

Lebih lanjut Nadia menjelaskan mengapa tes swab antigen masih digunakan untuk diagnosis Covid-19.

Nadia membenarkan bahwa akurasi tes swab antigen bisa lebih rendah daripada tes swab PCR.

"Tetapi WHO sudah merekomendasikan ini sebagai alat diagnostik dan ini membantu mendeteksi dengan cepat terutama pada daerah yag memiliki keterbatasan pemeriksaan PCR," jelas Nadia.

Baca juga: UPDATE Corona di Indonesia: Tambah 9.233, Angka Kesembuhan Per 21 Juni 2021 Tembus 1.801.761

Terlebih, pada masa pandemi saat ini penting untuk segera menemukan kasus positif Covid-19 untuk segera dipisahkan dari populasi sehat. Dengan demikian dapat memutuskan rantai penularan termasuk varian baru virus corona penyebab Covid-190 "Walau akurasi dibawah PCR tetapi masih cukup sensitif dan spesifik untuk mengenali kasus positif Covid-19," tegas Nadia.

Saat disinggung apakah penggunaan swab antigen juga menjadi strategi pemerintah untuk menghemat biaya testing Covid-19, Nadia menampik hal itu.

Dia menegaskan bahwa pertimbangannya lebih kepada akses.

"Sebab tes swab PCR tidak mudah. Bukan hanya masalah alat, tetapi masalah SDM juga. Itu tidak mudah," tambahnya.

(Kompas.com / Dian Erika Nugraheny / Dani Prabowo)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Menjaga Ruang Digital dari Hoaks

 

Drone Anka-S Siap Jaga Natuna

 

Bunga yang Layu di Pelaminan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved