Dugaan Pelecehan Seksual oleh Gofar Hilman - Uus dan Fiersa Besari Dukung Korban
Meski berteman dengan Gofar Hilman, dalam kasus dugaan pelecehan seksual ini Uus mendukung korban yang sudah berani mengungkapkan pengalaman pahitnya.
TRIBUNAMBON.COM - Nama Gofar Hilman menjadi trending topic Twitter karena threat yang berisi pengakuan wanita yang menjadi korban.
Mantan penyiar radio tersebut disebut melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di tempat umum pada Agustus 2018 lalu.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini menjadi ramai setelah akun Twitter @quweenjojo mengaku dilecehkan oleh Gofar saat menghadiri acara musik.
Sontak, nama Gofar menjadi trending di Twitter dan menuai berbagai reaksi.
Baca juga: Trending Disebut Lakukan Pelecehan Seksual, Gofar Hilman Membantah, Siap Selesaikan secara Hukum
Baca juga: Alasan Korban Baru Berani Mengungkap Pelecehan yang Dilakukan Gofar Hilman
Beberapa warganet sempat mencibir korban, namun banyak juga dari mereka yang mendukung korban dan menguatkan.
Dukungan tersebut juga datang dari para pesohor, di antaranya komika Uus dan musisi Fiersa Besari.
Melalui akun Twitternya, @uusbiasaaja, Uus mengaku berteman dengan Gofar.
Namun, dalam kasus dugaan pelecehan seksual ini, Uus mendukung korban yang sudah berani mengungkapkan pengalaman pahitnya.
Bahkan, Uus juga mendoakan agar korban bisa terus dikawal dan didampingi hingga permasalahan ini segera selesai.
"Gofar temen gue, dia banyak ngajarin gue soal struggling dan surviving, tapi kalo soal ini gue dukung mbak Jojo.
Gue berteman dengan siapapun tapi buat gaya hidup dan cara hidup itu bukan ranah gue. Semoga mbak Jojo dikawal terus sampai kasus ini nemu titik terang," kata Uus melalui akun Twitternya, Rabu (9/6/2021).
Selain Uus, musisi Fiersa Besari juga ikut mendukung korban.
Sama seperti Uus, Fiersa juga berharap agar masyarakat bisa terus mengawal korban dalam menyelesaikan kasus ini.
Sebab, Fiersa menyampaikan, tidak mudah bagi korban untuk kembali mengungkap pengalaman pahitnya di masa silam.
Terlebih, untuk mengungkap pengalaman tersebut di negeri yang masih menganggap remeh kasus pelecehan seksual.